Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

5 Cafe Paling Hits dan Instagenic di Bandung

Udah pada punya agenda untuk weekend ini belum? Kayaknya kalian wajib pergi ke Bandung deh. Disana lagi banyak banget tempat nongkrong baru dengan interior dan view yang asik, plus udara Bandung yang sejuk dan teduh pasti bikin kalian makin betah ada disana. Nih, gue rekomendasiin 5 pilihan cafe paling hits dan instagenic yang bakal buat lo nyaman. Mari dicek! 1.       La Costilla Kalau Lo pernah lewat jalan Karangsari, pasti pernah lihat sebuah rumah kecil ala spanyol yang didominasi oleh kaca serta warna putih, biru tosca, dan kuning. Yap itu dia La Costilla. La Costilla ini dikenal dengan nama kafe tulang rusuk ala Mexico. Kok bisa sih? Yup karena La Costilla sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang artinya ribs (rusuk). Dan sesuai dengan namanya, kafe ini tidak hanya menyajikan makanan Mexico, tapi ada juga menu western. Menariknya, nama-nama menu disini semunya menggunakan bahasa Spanyol loh guys! Seperti Te Azul, dan Horchatra. Unik banget ya! Alamat : Jl. Karangsari No.8,

Gelora Sriwijaya, Stadion Kebanggaan Penduduk Palembang

Kalau di Jakarta ada Stasion Gelora Bung Karno, maka di Palembang ada Stasion Gelora Sriwijaya yang gak kalau keceh nya! Stadion Gelora Sriwijaya berada di dalam kompleks olahraga Jakabaring Palembang yang juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas olahraga lain, seperti kolam renang, fasilitas senam, hingga landas pacu balap sepeda. Stadion Gelora Sriwijaya Palembang sendiri merupakan stadion multifungsi terbesar ke tiga di Indonesia setelah Gelora Bung Karno dan Stadion Palaran di Samarinda. Secara umum, bentuk stadion kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan ini mengadopsi bentuk perahu. Bentuk ini dipakai sebagai simbol kejayaan Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim terbesar yang pernah ada di nusantara. Stadion Gelora Sriwijaya Palembang mulai dibangun pada 1 Januari 2001, kemudian pembangunannya dipercepat hingga digunakan pada September 2004 sebagai tuan rumah PON XVI. Sebagai markas Sriwijaya FC, salah satu klub raksasa dalam kompetisi sepakbola nasional, Stadion Gelora

Napak Tilas Kisah R.A Kartini di Museum R.A Kartini, Jepara

Jepara selain dikenal dengan wisata pantainya ternyata juga terdapat sebuah museum yang sangat bersejarah yakni Museum R.A Kartini. Museum R.A. Kartini terletak di jalan Alun-alun Nomor 1, Jepara, Jawa Tengah. Lokasi museum ini sangatlah strategis, karena disebelah timur museum terdapat kantor pusat Pemerintahan Kabupaten Jepara. Dengan berdiri diatas tanah seluas kurang lebih 5210 meter, museum ini menyimpan benda-benda peninggalan R.A.Kartini maupun kakaknya R.M.P. Sosrokartono. Museum yang didirikan pada 30 Maret 1975 ini dibangun pada era Jepara dipimpin Bupati Suwarno Djojo Marwodo atas usulan wakil rakyat Jepara dan diresmikan pada 21 April 1975 bertepatan hari lahir pahlawan wanita yang menulis buku Habis Gelap Terbitlah Terang. Museum ini terbagi dalam beberapa ruangan besar yakni ruang yang berisi koleksi peninggalan R.A. Kartini berupa benda peninggalan dan foto semasa hidupnya seperti meja, kursi, foto-foto Kartini, radio, koleksi piring Kartini, Gerobag Kartini dan lai

Liputan Trip Perdana!! Minsgram BPJ Goes To New Zealand Van Java

Eksotika Bandung memang tidak ada habisnya untuk diulik. Ditambah masyarakatnya yang dikenal aktif serta kreatif dalam mempercantik kotanya, Bandung selalu berhasil membuat hati siapa saja jatuh cinta. Termasuk para minsgram BPJ nih. Yap! Pada 15-17 Desember lalu, para admin akun instagram RT dan Klub BPJ sengaja memilih Kota Kembang Bandung sebagai lokasi trip perdananya. “yaillaaa Bandung ngapain sih? Gitu-gitu aja” Heits! Kita memang akan mengeksplore Bandung tapi dari sisi yang berbeda. Kalian belum pernah kan liat kota Bandung dari ketinggian yang dibumbui sama kabut-kabut dramatis? Atau main di curug yang masih sangat perawan? Naahh penasaran? Yuk baca cerita berikut. Sabtu, 16 Desember pukul 5 pagi akhirnya kita sampai di Lembang dengan disambut oleh Teh Fitri Yuhana. Salah satu sudut Kota Bandung yang sangat syahdu ini rupanya berhasil mengubah seluruh raut wajah kelelahan kami selama 5jam perjalanan tadi. Terbukti ketika kita disuguhi oleh pemandangan yang sangat cantik d

Tari Jepen Genjoh Mahakam Milik Masyarakat Kutai Kertanegara Ing Martadipura

Masyarakat Kutai Kertanegara Ing Martadipura memiliki satu tarian tradisional yang masih dilestarikan hingga saat ini yaitu Tari Jepen Genjoh Mahakam . Kesenian tradisional khas pesisir Sungai Mahakam ini berupa tari yang berakar dari nilai-nilai filsafat Melayu dan adat ketimuran. Untuk melestarikan tari  jepen  sebagai kesenian asli Kutai Kertanegara, pemerintah setempat setiap tahun menggelar Festival Jepen yang melahirkan banyak tari kreasi  jepen  dari berbagai kecamatan di Kabupaten Kutai. Kegiatan tersebut patut dihargai sebagai usaha-usaha untuk tetap melestarikan kesenian  jepen , sehingga kini tari kreasi  jepen  banyak dijumpai dalam berbagai acara budaya, seperti pernikahan adat, penyambutan tamu, atau acara khitanan. Secara umum, dapat dikatakan bahwa tari  jepen genjoh mahakam  merupakan tari yang dinamis, atraktif, dan energik, tetapi tetap bersahaja dan merepresentasikan kebudayaan Melayu. Kebersahajaan tersebut juga tercermin dalam tata rias dan busana. Tata rias

Tari Persembahan, Suguhan Untuk Penyambut Tamu Kehormatan ke Bumi Etam

Dahulu, tari persembahan hanya dapat ditemukan di lingkungan Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara. Tari ini dibawakan secara khusus oleh putri-putri Keraton dalam suatu upacara penyambutan resmi dengan iringan musik gamelan. Tidak ada batasan yang jelas mengenai jumlah penari dalam tari ini, tapi dipercaya bahwa semakin banyak jumlah penari akan semakin baik. Seiring waktu, tari ini lalu diperbolehkan untuk ditarikan oleh kalangan dari luar Keraton agar tetap lestari sebagai bagian dari warisan kebudayaan Kutai. Saat membawakan tari persembahan, para penari membawa cawan berisi beras kuning. Beras kuning merupakan salah satu jenis kelengkapan dalam ritual-ritual sakral di Kesultanan Kutai. Beras kuning ini berfungsi sebagai media untuk membangun komunikasi dengan alam gaib. Di tengah pertunjukan, beras kuning tersebut ditebarkan ke arah para tamu sebagai bentuk penghormatan dan harapan akan keberkahan bagi sang tamu. Dari segi koreografi dan musik pengiring, pengaruh budaya Jawa

Tari Topeng Kemindu, Salah Satu Jejak Akulturasi Seni Tari Jawa di Kutai

Dahulu, tari topeng  kemindu  hanya berkembang di kalangan terbatas. Tari ini hanya dapat dibawakan oleh orang-orang dari strata sosial tertentu, yaitu para remaja putri dari kalangan bangsawan di Kesultanan Kutai. Seiring waktu, tari ini mulai diperbolehkan untuk dibawakan oleh masyarakat di luar lingkungan Keraton. Perubahan ini terjadi pada masa pemerintahan Sultan Haji Aji Muhammad Salehuddin II dengan tujuan mempopulerkan dan menjaga kelestarian seni tradisi Keraton Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Tari topeng  kemindu  biasanya dibawakan dalam perhelatan besar Kesultanan dan acara-acara resmi. Perhelatan tersebut antara lain ritual  seluang mudik , festival erau, penobatan sultan, resepsi pernikahan, dan perayaan kelahiran di kalangan keluarga bangsawan. Tari ini juga menjadi bagian dari tata krama protokoler penyambutan tamu kehormatan di lingkungan Kesultanan Kutai Kartanegara. Dari sisi koreografi, aransemen, dan genre tarian, tari topeng  kemindu  masih memiliki hubung