Langsung ke konten utama

Klub Weekday Holiday Peduli Cisaban Baduy, Banten

Bencana kebakaran tidak pernah ada yang bisa tahu kapan bisa terjadi.

Tiba -tiba, berita kebakaran di Cisaban Baduy Luar, Banten sampai di layar hape saya pada hari Rabu, 24 mei 2017 melalui chat di official WA dari teman saya Mulyono urang asli Kanekes. Dia memberitahukan bahwa telah terjadi kebakaran disalah satu desa/kampung di Baduy Luar, Desa Cisaban 2 namanya. Kejadian ini telah menghanguskan sebanyak 84 rumah warga dari 117 Kepala Keluarga

Walaupun sempat bingung, akhirnya saya mengajak warga dari Klub Weekday Holiday untuk mengadakan baksos disana. Dan alhamdulilah kegiatan ini disetujui dan mengenai dana, saya pun meminta ijin ke Founder BPJ yaitu Edi M Yamin untuk mengadakan kegiatan baksos ini. Pengumpulan dana yang dibuka selama 2 hari ini mendapatkan banyak respon positif sehingga dana pun terkumpul sebesar Rp 4.653.000,-

Tepatnya sabtu siang, saya bersama 4 orang tim relawan ( Iqrar Ramadhan #Bpj1, Joko Susanto #Bpj7 aka Jojo dan kakak saya Tono Hermanto ) sudah bersiap menuju lokasi dengan memakai kendaraannya. Perjalan dimulai melalui tol jor menuju serang, sesampai di serang kita mengambil bantuan dan menjemput satu relawan lagi yaitu Puji Rahayu #Bpj 24. Setelah itu perjalan dilanjut dengan melewati petir, rangkas dan akhirnya kitapun sampai di terminal Ciboleger. Disana kita beristirahat sebentar untuk perut karena buka puasa pertama hanya baru minum air untuk membatalkan.

Tepat pukul jam 09.00 malam, kita trekking ke Kampung Cempaka Baduy Luar selama 1 jam di kegelapan malam. Setelah sampai, kita diberi sambutan hangat dari Teh Santi, istri dari Kang Mulyono dan mempersilahkan kami masuk. Sekitar jam 24.00 malam, kita beristirahat karena lumayan lelah dan rencana awal sehabis sahur kita ke titik lokasi kebakaran. Tiba tiba, sekitar jam 02.00 subuh terdengar suara kayu bakar dari dapur dan ternyata Teh Santi sudah terbangun untuk mempersiapkan makan sahur dan kitapun ikut membantu. Menu sahur saat itu sangatlah sederhana, hanya nasi, ikan asin, telur dadar dan kerupuk. Setelah sahur, sekitar jam 04.00 subuh, Kang Mulyono bangun dan menceritakan kepada kami bahwa perjalanan ke lokasi tidaklah mudah dan tidak bisa dilalui menggunakan mobil biasa karena medan yang lumayan sulit.

Setelah berunding, akhirnya hanya saya dan Kang Mulyono yang berangkat ke lokasi, dan barang donasi sumbangan dipindahkan ke truk kelurahan yang kebetulan mau mengirim hasil bumi untuk bantuan di lokasi seperti kelapa dan hasil bumi lainnya.

Saya berangkat ke Desa Cisaban dengan menumpang di Komunitas Jurnalis 4×4 dari Ciboleger ke Desa Karang Combong dengan jarak tempuh 25 km. Untuk waktu perjalanan membutuhkan waktu hampir 3 jam lebih karena medan yang lumayan sulit untuk dilewatkan. Sungguh melelahkan, dan akhirnya sesampai di Desa Karang Combong, barang diturunkan dan saya langsung trekking ke Desa Cisaban, jarak dari tempat parkir ke desa kurang lebih 2 km dengan melewati 2 bukit dan 2 sungai kecil. Oh iya, rombongan jurnalis 4×4 memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum trekking.

Selama trekking, saya ditemani oleh anak anak Baduy yang membawa bantuan, langkah mereka sangatlah cepat walaupun beban berat dipundak mereka lumayan berat. Bahkan sayapun tertinggal oleh mereka, tetapi saat disungai kami ketemu lagi dengan rombongan anak anak yang sedang istirahat. Tak sempat istirahat, sayapun melanjutkan perjalanan dan lagi lagi saya tertinggal oleh mereka.

Hampir jam 12.00 siang saya sampai ke desa Cisaban. Saya berdiri terdiam sembari melihat suasana desa yang masih mengeluarkan asap sisa-sisa kebakaran. Disana berdiri gubuk-gubuk sederhana pakai bambu dan ditutupin terpal.

Siapa yang tidak sedih ketika mengalami bencana seperti ini, Saya pribadi tahu bahwa mereka sangat sedih atas kebakaran ini, tetapi mereka menutupinya dengan senyuman ikhlas untuk menyambut kami, dan itu membuat saya menemukan kembali tenaga dan semangat agar tidak terlihat sedih.

Saat itu, saya duduk disamping ibu yang sedang mengobati luka bakar di wajah dan kakinya. Dia mengajak saya bicara tapi saya hanya bisa senyam senyum karena saya tidak mengerti apa yang dia bicarakan dan saat itu juga cuaca berubah dari cerah menjadi hujan, baju basah keringat ditambah basah karena kehujanan.

Setelah simbolis penyerahan bantuan, saya menemani team jurnalis 4×4 foto foto dilokasi, yaah kali ada wajah saya masuk ke layar kaca. Kan mereka semua jurnalis masa iya gak dimuat diberita…hehheheheh. Setelah selesai foto kami turun, dan saya berjalan paling belakang menemai ibu ibu jurnalis 2 orang karena jalan bebatuan licin sehabis diguyur hujan.

Setiba di tanjakan terdengar suara dari seorang wanita, “Kak dari RT berapa?” ternyata dia mengira dua wanita yang berjalan didepan saya itu member Bpj karena saya mengenakan baju Bpj. Wanita yang bertemu di jalan itu adalah member dari Bpj #10 tapi saya lupa namanya, maaf yaah ini efek lelah ahahaaa.

Setelah sampai di parkiran mobil desa karang combong, saya tidak bisa langsung balik ke Cibolger karena ada mobil yang mogok dan menghalangi mobil lain. Dan kondisi jalan pun kanan tebing dan kiri jurang, repot kan bayanginnya. Makanya saya mencari tukang ojek, disana tukang ojek juga gak ada ternyata, tapi ada tukang sayur yang mau belanja kepasar yang mau mengantarkan saya. Seneng juga karena kepikiran team yang udah menunggu di cibolger.

Dengan motor bebek berangkatlah kami. Memang bener sejago jago nya kalian motoran di kota, pasti lebih hebat driver motor di daerah. Trek yang dilewatin lumayan bikin jantung berdebar debar dan gak perduli tanjakan, turunan, jalan rusak dan kiri jurang, gasnya tetep aja poll abis.

90 menit perjalanan dari karang combong ke ciboleger melewati jalan pintas dan gak pakai rem berhasil membawa saya ke Ciboleger. Sesampai di terminal ciboleger, saya bertemu dengan salah satu idola saya yaitu Kang Sarpin aka bapaknya Kang Mulyono dan merupakan tokoh masyarakat warga Baduy.. Prikitiiiewwwwwww

Ternyata team sudah menunggu, maklum disna signal susah jadi hape jarang digunakan. Gag sempet mandi, dan hanya mengganti baju yang basah dengan yang kering dimobil saya langsung berangkat menuju jakarta karena waktu sudah sore yaitu jam 17.00. Sekitara jam 20:30 akhirnya kami tiba di serang untuk beristirahat sebentar dan salah satu relawan Puji pulang kerumahnya dan kami berempat melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Dan sekitar jam 23:30 kita sampai dijakarta dan disambut oleh guyuran hujan.

In short, walaupun lelah tapi kita tetap bahagia, karena bukan masalah banyaknya, tapi seberapa cepat kita membantu orang yang terkena musibah, maka lebih cepat lebih baik.

Salam Team Baksos
Weekday Holiday



from Backpacker Jakarta http://ift.tt/2szwIeb
via IFTTT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Pertama Jika Tersengat Biota Laut

Meningkatnya minat wisatawan dalam negeri maupun mancanegara mengunjungi Indonesia juga berdampak terhadap meningkatnya pengunjung yang menelusuri keindahan biota laut Indonesia. Selain mempersiapkan barang bawaan, kalian juga perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang bahaya yang biasa terjadi didaerah tersebut guna mencegah jikalau ada kejadian yang tak diinginkan, salah satunya seperti tersengat binatang laut. Berikut tipsnya jika kalian tersengat binatang laut: 1. Ubur-ubur Banyak spesies ubur-ubur di Indonesia, mulai yang tak menyengat hingga yang bisa menyebabkan kematian. Ikuti langkah-langkah berikut jika tersengat ubur-ubur: Tetap tenang Keluar dari air laut Hentikan sengatan Lepaskan tentakel menggunakan kartu hindari kontak langsung Basuh dengan cuka atau backing soda, jika tidak ada gunakan air laut Basuh dengan air hangat selama kurang lebih 20 menit Balut luka dengan perban Segera ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut Note!!! Hinda

Keindahan Pulau Cipir Yang Mempesona

Halo sahabat traveler! Bingung mau kemana weekend ini? Buat kalian yang sibuk dan tidak punya waktu banyak untuk berlibur, maka salah satu objek wisata ini sangat cocok menjadi bagi kamu semua. Dimana? Pulau Cipir pasti nya yang terletak di Kepulauan Seribu . Oh iya, Pulau Cipir juga dikenal dengan kata Pulau Khayangan lhoh. Untuk mengexplore tempat wisata ini hanya dibutuhkan satu hari saja dan kalian sudah bisa memanjakan diri dengan pemandangan yang eksotis mulai dari spot bagi pecinta fotography, gardu untuk melihat keseluruhan pulau dari ketinggian, serta sejarah yang tidak kalah menarik. Oh iya, jangan lupa untuk mengajak keluarga atau saudara ya guys, karena Pulau Cipir juga cocok dijadikan tempat quality time keluarga. Rute transportasi Transportasi menuju kesanapun tidak terlalu sulit, jika kalian naik busway, bisa turun di halte Rawabuaya, lalu dilanjutkan dengan menyambung mobil plat hitam ( mobil carry ) sampai di Dermaga Muara Kamal dengan biaya ongkos sebesar Rp8.000

Melihat Wajah Bandar Udara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Bandara Tersibuk kedua di Kalimantan

Bandara Syamsuddin Noor adalah salah satu bandara tersibuk kedua di Kalimantan setelah Bandara Sepinggan yang ada di Balikpapan Kalimantan Timur.   Bandara Syamsuddin Noor ini berada di kota Banjarmasin yakni Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan. Namun sama dengan Bandara-bandara lainya dimana Lokasi Bandara Ibu Kota Provinsi berada diluar Kota karena keterbatasan lahan dan juga menghindari pusat keramaian. Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor (Inggris: Syamsuddin Noor International Airport) (IATA: BDJ, ICAO: WAOO) letaknya ada di Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan atau 25 km sebelah tenggara dari pusat Kota Banjarmasin, kota terbesar di Kalimantan, dan terletak 10 kilometer selatan-barat dari pusat Kota Banjarbaru. Jujur saat saya menginjakan kaki dibandara ini sedikit terkejut mengingat ukuran bandaranya yang sangat kecil, sempit dan sudah cukup tua, hal ininterlihat dari beberapa bangunan yang terlihat usang. Bandara Sy