Berkunjung ke Kalimantan Barat tak akan lengkap rasanya jika kamu belum mengunjungi salah satu wisata sejarahnya. Salah satu wisata sejarah yang cukup menjadi sorotan adalah Masjid Sultan Syarif Abdurrahman sebagai masjid terbesar sekaligus tertua yang berada di Kota Pontianak. Masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Jami’ Pontianak ini merupakan salah satu bangunan pertanda berdirinya Kota Pontianak pada tahun 1771 Masehi silam.
Baca juga: Ini dia 5 Masjid yang paling ramai di Kunjungi saat Bulan Puasa
Masjid Sultan Syarif Abdurrahman terletak di depan Kraton Kadariah Pontianak, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Lokasinya berada di pinggir sebelah utara dari Sungai Kapuas. Syarif Abdurrahman Alkadrie merupakan nama dari pendiri masjid sekaligus pendiri Kota Pontianak yang merupakan keturunan dari Al Habieb Husein seorang penyebar agama Islam dari Jawa yang datang ke Kerajaan Matan pada tahun 1733 Masehi. Bangunan masjid ini terdiri dari satu lantai serta memiliki karakteristik berupa atap yang berbentuk limas segi empat dan bertingkat.
Baca juga: Masjid Raya Bandung, Masjid Instagenik yang Megah dan Paling Ramai dikunjungi wisatawan
Dari segi arsitektur, bangunan ini terdiri dari 6 pilar bulat dari kayu berlian berdiameter setengah meter yang berada di dalam masjid serta 6 tiang penyangga yang tinggi menjulang ke langit-langit masjid berbentuk bujur sangkar. Pilar penyangga tersebut berukuran sangat besar. Selain itu masjid ini memiliki mimbar tempat khotbah mirip geladak kapal dengan seni kaligrafi pada kayu plafon si sisi kanan dan kirinya. Atapnya memiliki 4 tingkat, dengan jendela-jendela kacal pada tingkatan kedua serta bagian melengkung seperti stupa pada tingkatan paling atas. Masjid ini juga memiliki jendela besar yang berjejer sejajar pintu masuk dengan kaca tembus pandang, warna kuning dan merah.
Diperkirakan jarak antara tanah dengan lantai masjid dahulunya mencapai 2 meter. Masjid Sultan Syarif Abdurrahman memilikiteras cukup luas pada bagian timur, utara hingga selatan. Bagian utara sendiri merupakan tempat wudhu laki & perempuan lengkap dengan toiletnya. Serta Area parkir yang sangat luas pada pelataran masjid. Masjid ini akan sangat ramai pada waktu jam sholat, khususnya untuk melaksanakan sholat jum’at berjamah, karena dapat menampung hingga 1.500 lebih jamaah. Pemandangan menarik di sekitar masjid seperti pasar ikantradisional pada sisi kiri, pemukiman padat penduduk Kampung Betiang, Kelurahan dalam Bugis pada bagian depan, serta Bentangan sungai Kapuas tepat pada bagian baratnya.
Posting Kemegahan Masjid Sultan Syarif Abdurrahman, Kalimantan Barat ditampilkan lebih awal di Backpacker Jakarta.
from Backpacker Jakarta https://ift.tt/2mMsuO5
via IFTTT
Komentar
Posting Komentar