Langsung ke konten utama

Menjalin Hubungan yang Tulus dan Bermakna

Menjalin Hubungan yang Tulus dan Bermakna

Bagiku, hubungan dengan orang lain bukan sekadar basa-basi atau bertukar sapa. Hubungan adalah ikatan yang bernilai, sesuatu yang harus dirawat agar tetap hangat dan bertahan lama. Aku selalu berusaha membangun relasi dengan orang-orang yang bisa aku percaya, bahkan dengan mereka yang aku sayangi. Sebab aku tahu, tidak mudah menemukan orang yang benar-benar tulus, maka ketika aku sudah menemukannya, aku ingin menjaganya sebaik mungkin.

Menghargai Usaha Kecil yang Bermakna

Aku sering merasa bahwa sekecil apa pun usaha orang lain untukku, itu tetaplah berharga. Misalnya, ketika seseorang mengingatkan aku untuk beristirahat saat terlalu sibuk, atau sekadar menanyakan apakah aku sudah makan—hal-hal kecil itu justru sangat berarti bagiku. Karena itu, aku berusaha untuk tidak pernah meremehkan perhatian, tenaga, maupun waktu yang orang lain berikan.

Aku adalah tipe orang yang menghargai effort. Bagiku, ketika seseorang sudah mau meluangkan waktunya, itu artinya dia tulus. Waktu adalah sesuatu yang tidak bisa kembali, jadi jika ada orang yang meluangkannya untukku, aku merasa dihargai. Mungkin karena itu pula aku terbiasa membalas dengan cara yang sama: memberi lebih banyak dari apa yang orang lain duga.

Menolak Hubungan yang Bersifat Transaksional

Namun, ada satu hal yang benar-benar tidak aku sukai: hubungan yang bersifat transaksional. Yang aku maksud dengan transaksional bukanlah sekadar hitung-hitungan kecil dalam keseharian, melainkan hubungan yang dasarnya hanyalah kepentingan. Aku tidak ingin seseorang bersikap baik kepadaku hanya karena aku memberinya uang, membayar jasanya, atau karena ada sesuatu yang bisa ia manfaatkan dariku.

Bila hubungan dibangun di atas asas manfaat semata, maka ketulusan akan hilang, berganti dengan kepura-puraan. Bagiku, itu bukanlah hubungan yang sehat. Aku ingin dihargai karena diriku sendiri, bukan karena apa yang aku miliki. Aku juga ingin setiap kebaikan yang aku berikan diterima dengan hati, bukan dianggap sebagai kewajiban yang lahir dari transaksi.

Aku sangat menyayangkan orang-orang yang hanya datang ketika memiliki kepentingan. Sebab jika aku menyadari hal itu, perlahan tapi pasti aku akan mundur. Aku tidak mau menempatkan diri dalam lingkaran relasi yang dangkal dan semu.

Ketulusan sebagai Inti Hubungan

Ketulusan adalah inti dari segalanya. Dari ketulusan, tumbuh rasa saling menghargai, saling mendukung, dan saling menjaga. Aku percaya, ketulusan mampu membuat hubungan bertahan, meski diterpa jarak maupun ujian. Aku ingin hubungan yang aku bangun bukan hanya indah di awal, tetapi tetap hangat sampai kapan pun.

Karena pada akhirnya, hubungan yang sejati bukanlah yang diukur dari seberapa banyak yang kita dapatkan, melainkan seberapa dalam kita mampu saling menghargai.

Penutup: Refleksi Tentang Relasi

Setiap orang tentu punya cara sendiri dalam membangun dan menjaga hubungan. Namun, aku percaya satu hal yang berlaku untuk siapa pun: ketulusan adalah kunci. Tanpa ketulusan, hubungan hanya akan menjadi ruang penuh kepura-puraan. Dengan ketulusan, bahkan hal-hal kecil bisa menjadi sangat berarti.

Mungkin inilah saatnya kita semua berhenti sejenak dan bertanya pada diri sendiri: apakah hubungan yang kita jalani selama ini dibangun atas dasar kepentingan, atau atas dasar ketulusan? Pertanyaan sederhana ini bisa menjadi cermin yang membantu kita menentukan, mana hubungan yang layak untuk diperjuangkan, dan mana yang sebaiknya dilepaskan.

Karena sejatinya, hubungan yang tulus adalah hubungan yang dirawat dengan hati, bukan dengan perhitungan. 🌿

Views: 0

Posting Menjalin Hubungan yang Tulus dan Bermakna ditampilkan lebih awal di .



from https://ift.tt/zCPvuOb
via IFTTT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Pertama Jika Tersengat Biota Laut

Meningkatnya minat wisatawan dalam negeri maupun mancanegara mengunjungi Indonesia juga berdampak terhadap meningkatnya pengunjung yang menelusuri keindahan biota laut Indonesia. Selain mempersiapkan barang bawaan, kalian juga perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang bahaya yang biasa terjadi didaerah tersebut guna mencegah jikalau ada kejadian yang tak diinginkan, salah satunya seperti tersengat binatang laut. Berikut tipsnya jika kalian tersengat binatang laut: 1. Ubur-ubur Banyak spesies ubur-ubur di Indonesia, mulai yang tak menyengat hingga yang bisa menyebabkan kematian. Ikuti langkah-langkah berikut jika tersengat ubur-ubur: Tetap tenang Keluar dari air laut Hentikan sengatan Lepaskan tentakel menggunakan kartu hindari kontak langsung Basuh dengan cuka atau backing soda, jika tidak ada gunakan air laut Basuh dengan air hangat selama kurang lebih 20 menit Balut luka dengan perban Segera ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut Note!!! Hinda...

Liputan Trip Pendakian Gunung Via Selo Merbabu Part #4

Ini bukan tentang menggapai sesuatu menuju puncak. Tapi tentang bagaimana proses melaluinya bersama sama. Ya, begitulah slogan untuk pendakian gunung merbabu part #4 Backpacker Jakarta kali ini. Tepat nya pada tanggal 14 sampai 16 Juli 2017 dengan sharing cost sebesar Rp 325.157,-/orang, pendakian inipun terlaksana dengan meeting point di Sekretariat Backpacker Jakarta pukul 21.00. Pendakian kali ini digawangi oleh Cahyadi Arif @cahyadiarf dan Ramdhan @ramdhan19 dan di ikuti oleh 27 peserta lainnya dan bukan hanya itu, kesuksesan pendakian juga dibantu oleh tim backup yakni Amiral Arif, Inu dan Mamet. Nah, sebelum masuk lebih detail lagi, cus yuk kita cari tahu dulu mengenai gunung merbabu itu ada dimana sih ? atau ada berapa jalur disana ? Tentang Gunung Merbabu terletak di Jawa tengah dengan ketinggian 3.142mdpl dan puncak tertingginya yakni Kenteng Songo. Gunung Merbabu berasal dari kata “meru” yang berarti gunung dan “babu” yang berarti wanita. Gunung ini merupakan salah satu...

Jembatan Cinta! Primadona Instagram di Purbalingga

Jika kalian ingin tahu tempat wisata di Purbalingga yang sedang ngehits dan langsung menjadi primadona di Instagram saat ini, jawabannya adalah Love Brigde yang biasa nya disebut sebagai Jembatan Cinta! Tempat wisata ini berlokasi di Desa Panusupan Kecamatan Rembang, Purbalingga. Foto : Inafariapurwokerto Kenapa di sebut sebagai Jembatan Cinta? Ya jelas karena jembatan ini berbentuk love yang terbuat dari bambu Wulung sepanjang kurang lebih 280 meter dan di kelilingi dengan sawah yang biasa di tanam oleh para warga sekitar menambah keindahan tempat ini. Disana kalian akan melihat banyak pengunjung yang berpasangan untuk mengambil foto berduaan ditempat ini. Maka jangan baper ya bagi yang jomblo :) Foto : Lifestyle Untuk sampai ketempat ini dibutuhkan waktu kurang lebih 40 sampai  50 km dari pusat kota Purbalingga. Jalur yang harus ditempuh adalah jalur menuju Desa Panusupan, Kecamatan Rembang. Bagaimana mengenai parkir kendaraan serta tiket masuk? Tidak perlu khawatir karena ...