Langsung ke konten utama

Rintik Hujan di One Day Trip Ciwidey Part 5

Jalan jalan di akhir pekan
lihat ke kiri dan kanan
Pohon pohon dan burung burung
semua menyambut riang
(Shaggy Dog – Jalan Jalan)

Musim hujan di bulan Januari tidak menyurutkan niat saya untuk berlibur menikmati alam Ciwidey di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terletak 50 Km dari Selatan Kota Bandung pada tanggal 28 Januari 2018 yang lalu, saya berkesempatan mengikuti One Day Trip Backpacker Jakarta Explore Ciwidey Part 5 dengan biaya sharecost sebesar Rp188.271 (member) dan Rp198.271 (non-member).

Dimulai dengan meeting point di Sekretariat Backpacker Jakarta atau para member sering menyebutnya Sekre Bpj, pukul 00.00 WIB. Rencana perjalanan dimulai pukul 01.00 WIB atau Minggu dini hari tetapi peserta sejak jam 23.30 WIB sudah banyak yang kumpul karena tidak ingin telat. Dan perjalanan dimulai pada pukul 00.30WIB lebih cepat 30 menit dari jadwal yang seharusnya karena peserta sudah lengkap dan datang tepat waktu. Dipimpin oleh 2 orang CP Ka Mela dan Bang Bule dengan 51 peserta, kami menggunakan bus ukuran besar.

Sekitar pukul 04.30 WIB kami sudah memasuki Kabupaten Bandung dan singgah sejenak di Masjid untuk menunaikan salat subuh berjamaah. Selesai salat subuh kami melanjutkan perjalanan ke destinasi pertama untuk menikmati sunrise di kebun teh Rancabali.

Cuaca mendung menyelimuti kebun teh Rancabali yang kami kunjungi pagi itu, tetapi tidak menyurutkan semangat kami untuk menikmati keindahan alam dan suasana sejuknya. Kebun teh ini berada di ketinggian sekitar 1.650 mdpl, dengan suhu pada siang hari berkisar rata-rata 20 derajat celcius, cukup dingin bagi kami yang biasa tinggal di Kota ditambah saat sedang asik menikmati kebun teh gerimispun turun.

Puas berfoto dan berselfie ria di Kebun teh kami langsung kembali ke parkiran bus untuk sarapan di warung yang ada di parkiran, mie rebus dan teh hangat disertai dengan bincang-bincang ringan adalah menu sarpan spesial kami pagi itu ditambah hamparan luas kebun teh yang sangat memanjakan mata.

Usai menikmati destinasi pertama dan energi sudah bertambah dengan sarapan menu spesial, kami melanjutkan perjalanan ke destinasi kedua yaitu Kawah Putih. Perjalanan menuju Kawah Putih tidak terlalu jauh dari kebun teh Rancabali ditempuh sekitar 10-20 menit perjalanan.

Sesampainya di gerbang masuk Kawah Putih, kami harus menaiki mobil jemputan khusus untuk mengantar wisatawan ke lokasi wisata. Sampai pintu masuk lokasi Kawah Putih kami disambut dengan hujan dan terpaksa harus berteduh di bangunan dekat pintu masuk. Oh ya, dari sejarahnya Kawah Putih adalah Kawah dari bekas letusan Gunung Patuha, dan pada zaman dahulu daerah ini dianggap angker oleh warga sekitar.

Dahulu tidak ada yang berani kesana bahkan burung-burung yang melintas di atasnya akan mati seketika, maka dari itu banyak warga sekitar yang tidak berani mengunjungi tempat ini karena dianggap angker. Tetapi pada tahun.

1837 seorang Belanda yang bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn yang kala itu sedang berkungjung ke Bandung Selatan mengadakan perjalanan ke puncak Gunung Patuha.

Dan saat sampai di puncak beliau menemukan danau yang menakjubkan dengan bau belerang yang menyengat, sejak saat itu Kawah Putih sering dikunjungi danpada tahun 1987 pemerintah mulai mengembangkan Kawah Putih sebagai tempat wisata. Oke, kembali ke perjalanan kami saat hujan sudah mulai reda kami beranjak menuju Kawah.

Pemandangan indah, hawa dingin, serta kabut yang menyelimuti area sekitar kawah memanjakan mata, walau cuaca sedang tidak bersahabat kami tetap menikmati kawasan wisata ini. Saat sedang asik berfoto hujan ringan kembali turun dengan angin yang bertiup sedikit cepat, kami tetap bertahan di lokasi biarpun hujan ringan dan terkadang ada anginya yang bertiup.

Puas menikmati Alam Kawah Putih meskipun diiringi dengan rintik hujan perjalanan kami berlanjut ke destinasi ketiga yaitu Ranca Upas, di Ranca Upas kami ke Penangkaran Rusa. Bermain dan berinteraksi dengan hewan bertanduk yang satu ini membawa kesan tersendiri dan tentunya menyenangkan.

Setelah asik bercengkrama dengan Rusa dan pemandangan Ranca Upas, akhirnya kami kembali pulang ke Jakarta tidak lupa untuk mampir makan siang yang mungkin kesorean hehe, juga tidak lupa singgah ke tempat oleh-oleh untuk dibawa pulang sebagai buah tangan.

Author : Dayu Anggoro @dah_yuks

Posting Rintik Hujan di One Day Trip Ciwidey Part 5 ditampilkan lebih awal di Backpacker Jakarta.



from Backpacker Jakarta http://ift.tt/2DQIVRW
via IFTTT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Pertama Jika Tersengat Biota Laut

Meningkatnya minat wisatawan dalam negeri maupun mancanegara mengunjungi Indonesia juga berdampak terhadap meningkatnya pengunjung yang menelusuri keindahan biota laut Indonesia. Selain mempersiapkan barang bawaan, kalian juga perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang bahaya yang biasa terjadi didaerah tersebut guna mencegah jikalau ada kejadian yang tak diinginkan, salah satunya seperti tersengat binatang laut. Berikut tipsnya jika kalian tersengat binatang laut: 1. Ubur-ubur Banyak spesies ubur-ubur di Indonesia, mulai yang tak menyengat hingga yang bisa menyebabkan kematian. Ikuti langkah-langkah berikut jika tersengat ubur-ubur: Tetap tenang Keluar dari air laut Hentikan sengatan Lepaskan tentakel menggunakan kartu hindari kontak langsung Basuh dengan cuka atau backing soda, jika tidak ada gunakan air laut Basuh dengan air hangat selama kurang lebih 20 menit Balut luka dengan perban Segera ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut Note!!! Hinda

Keindahan Pulau Cipir Yang Mempesona

Halo sahabat traveler! Bingung mau kemana weekend ini? Buat kalian yang sibuk dan tidak punya waktu banyak untuk berlibur, maka salah satu objek wisata ini sangat cocok menjadi bagi kamu semua. Dimana? Pulau Cipir pasti nya yang terletak di Kepulauan Seribu . Oh iya, Pulau Cipir juga dikenal dengan kata Pulau Khayangan lhoh. Untuk mengexplore tempat wisata ini hanya dibutuhkan satu hari saja dan kalian sudah bisa memanjakan diri dengan pemandangan yang eksotis mulai dari spot bagi pecinta fotography, gardu untuk melihat keseluruhan pulau dari ketinggian, serta sejarah yang tidak kalah menarik. Oh iya, jangan lupa untuk mengajak keluarga atau saudara ya guys, karena Pulau Cipir juga cocok dijadikan tempat quality time keluarga. Rute transportasi Transportasi menuju kesanapun tidak terlalu sulit, jika kalian naik busway, bisa turun di halte Rawabuaya, lalu dilanjutkan dengan menyambung mobil plat hitam ( mobil carry ) sampai di Dermaga Muara Kamal dengan biaya ongkos sebesar Rp8.000

Melihat Wajah Bandar Udara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Bandara Tersibuk kedua di Kalimantan

Bandara Syamsuddin Noor adalah salah satu bandara tersibuk kedua di Kalimantan setelah Bandara Sepinggan yang ada di Balikpapan Kalimantan Timur.   Bandara Syamsuddin Noor ini berada di kota Banjarmasin yakni Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan. Namun sama dengan Bandara-bandara lainya dimana Lokasi Bandara Ibu Kota Provinsi berada diluar Kota karena keterbatasan lahan dan juga menghindari pusat keramaian. Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor (Inggris: Syamsuddin Noor International Airport) (IATA: BDJ, ICAO: WAOO) letaknya ada di Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan atau 25 km sebelah tenggara dari pusat Kota Banjarmasin, kota terbesar di Kalimantan, dan terletak 10 kilometer selatan-barat dari pusat Kota Banjarbaru. Jujur saat saya menginjakan kaki dibandara ini sedikit terkejut mengingat ukuran bandaranya yang sangat kecil, sempit dan sudah cukup tua, hal ininterlihat dari beberapa bangunan yang terlihat usang. Bandara Sy