Langsung ke konten utama

Liputan Trip Explore Pulau Sangiang Part #20

Berjuta kata tak sanggup mewakili keindahannya, itu lah Pulau Sangiang yang berada di wilayah kabupaten Serang, Banten. Memiliki gradasi laut yang cukup memukau, BPJ kembali mengadakan one day trip ke pulau yang terkenal dengan Goa Kelelawar nya pada tanggal 7 – 8 Agustus 2020.

Di gawangi oleh Glenn dan Fadli, trip kali ini kembali meraup peminat yang cukup banyak yakni 26 peserta dengan biaya sharecost sebesar Rp 296.808,- untuk member dan Rp 326.808,- untuk non-member. Karena masih memasuki era new normal, BPJ juga turut mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah dengan melakukan pengecekan suhu dan wajib menggunakan masker.

CP : Glenn dan Fadli (foto: dokumentasi BPJ)

Memilih sekret BPJ sebagai lokasi meeting point, tepat pukul 00.00 bis kami pun berangkat meninggalkan Jakarta menuju ke Pelabuhan Paku Anyer yang menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan. Setiba di lokasi, kami mengambil beberapa waktu untuk istirahat, dan sholat subuh, lalu dilanjutkan dengan sedikit pemanasan sebelum explore Pulau Sangiang.

Pemanasan (foto: dokumentasi BPJ)

Ini dia spot snorkeling yang ditunggu

Energi kembali ter’recharge, kami pun bergegas naik kapal menuju ke lokasi snorkeling yang sudah ditunggu-tunggu sejak awal. Air yang jernih dan tenang membuat semua merasa lebih nyaman untuk turun langsung ke air dan menikmati keindahan bawah laut nya.

Oh iya, disini kami menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam setengah, kemudian dilanjutkan lagi menuju ke destinasi berikutnya. Ada yang tahu kemana? Yuk simak lagi sampai bawah yaaaa…

Snorkeling (foto: dokumentasi BPJ)
Snorkeling (foto: dokumentasi BPJ)

Keindahan Gua Kelelawar, Puncak Begal, dan Pantai Pasir Panjang

Paling enak itu, ketika habis snorkeling kemudian dilanjutkan minum es kelapa muda. Duhhhh kesegaran yang terhaqiqi kalau kata orang mah. Begitu juga dengan kami, setiba di Dermaga Pulau Sangiang, kami langsung bergegas ganti pakaian dengan menggunakan dresscode merah putih karena trip ini berjalan di bulan kemerdekaan RI yang ke 75 dan tentu nya sembari minum es kelapa. Seger ger ger ger~

Dermaga Pulau Sangiang (foto: dokumentasi BPJ)

Setelah persiapan selesai, kami kembali naik kapal menuju ke spot berikutnya yaitu Gua Kelelawar, Puncak Begal, dan Pantai Pasir Panjang. Oh iya, ketiga destinasi ini masih 1 lokasi ya, jadi bisa dijangkau sekalian.

Untuk sampai kesini, tentu nya kami melewati Hutan Bakau yang rimbun seperti amazon dan pastinya membangun suasana yang cukup tenang dan nyaman disepanjang perjalanan.

  • Gua Kelelawar 

Seperti yang kita ketahui bahwa bukan hanya Bali yang ada Gua Kelelawar, melainkan Pulau Sangiang juga ada lhoh. Dan tentunya, saat tiba di spot ini dengan treking yang cukup menguras tenaga, kami langsung dihadapkan dengan mulut gua yang menganga besar dengan diameter kurang lebih 50cm yang ditemani dengan suara decitan kelelawar yang terdengar berbaur, hingga mencium aroma guano. Tanpa menunggu waktu lama karena terkagum, kami langsung saja mendokumentasikan gua yang memiliki debit air laut di dalam lubangnya ini tanpa terkecuali.

Gua Kelelawar (foto: dokumentasi BPJ)
Gua Kelelawar (foto: dokumentasi BPJ)
  • Puncak Begal

Berikutnya kami langsung beranjak ke Puncak Begal. Lokasi nya gak jauh dari Gua Kelelawar. Dan lagi-lagi kami di haruskan treking melewati jalur yang kembali menyita energi apalagi dibawah teriknya matahari siang. Tiada usaha yang menghianati hasil, akhirnya kami pun tiba di atas puncak dan langsung disuguhkan dengan pemandangan yang menghadap Pantai Pasir Panjang, Selat Sunda.

Puncak Begal (foto: dokumentasi BPJ)
Puncak Begal (foto: dokumentasi BPJ)
Puncak Begal (foto: dokumentasi BPJ)
  • Pantai Pasir Panjang

Oh iya, kami gak berlama-lama nih di Puncak Begal, mengingat saat itu matahari sedang terik-teriknya, jadi kami langsung bergegas turun menuju Pantai Pasir Panjang. Perjalanan turun terasa semakin ringan karena kami disambut dengan beberapa warung yang menyediakan makanan serta buah kelapa muda segar untuk menghilangkan dahaga di tenggorokan.

Pantai Pasir Panjang (foto: dokumentasi BPJ)
Pantai Pasir Panjang (foto: dokumentasi BPJ)

Last but not least, Pantai Pasir Panjang menjadi penutup perjalanan explore Pulau Sangiang part #20. Tepat pukul 15.30 kami kembali menuju kapal dan bergegas ke Pelabuhan Paku Anyer. Mengingat jika terlalu sore ombak mulai tinggi, maka kami putuskan untuk mandi, dan repacking disana.

Sampai pada akhirnya, kami pun tiba di sekre BPJ kurang lebih pukul 19.30. Perjalanan yang menyenangkan bersama dengan temen-temen yang asik sangatlah berkesan. See you next trip tentunya bersama Backpacker Jakarta! Stay healthy for all of us.

Cheers!

Testimoni

1. Zie #5 =Wah, goks nih spot! Trip Pulau Sangiang part#20 bener2 the hidden paradise! Uhuuuy.. tapi sayang sih emang ya, semenjak tragedi tsunami beberapa tahun lalu kebersihannya ga dijaga. Banyak wisata yang naik ke atas, naik-naik aja, buang sampahnya sembarangan, ditinggal gitu aja di lokasi. Padahal kan bersihinnya capek. Tolong lah, kesadaran menjaga alamnya dijunjung tinggi. Nah buat kalian yang ga sanggup buat jalan-jalan jauh tapi mau view nya luar biasa, silakan datang ke Sangiang (goa kelelawar & pantainya super menakjubkan), dijamin ga mengecewakan! Pokoknya super menyenangkan to be here! 😍 Buat kaka cepeh bang Fadli & Glenn 4 jempol deh, prepare waktu nya sesuai schedule, orang nya juga ramah tamah & ngebanyol truss😂

List Peserta

1. Konte#25
2. Iva#3
3. Sopyan#NM
4. Risma#11
5. Nana#3
6. Ade aman#3
7. Ade erni#3
8. Mujianto suaminya#3
9. Ratna#15
10. Nurul#5
11. Rizal#1
12. Onny#NM
13. Ike#NM
14. Okta#NM
15. Ase#5
16. Zie#5
17. Simbok#5
18. Pinkan#34
19. Andi#3
20. Dian#NM
21. Adhe tiga#3
22. Farid#1
23. Jeni#2
24. Melia#24
25. Zaqi#11
26. Romli#37

Author: @febe_shinta

Posting Liputan Trip Explore Pulau Sangiang Part #20 ditampilkan lebih awal di Backpacker Jakarta.



from Backpacker Jakarta https://ift.tt/3lJoxII
via IFTTT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Pertama Jika Tersengat Biota Laut

Meningkatnya minat wisatawan dalam negeri maupun mancanegara mengunjungi Indonesia juga berdampak terhadap meningkatnya pengunjung yang menelusuri keindahan biota laut Indonesia. Selain mempersiapkan barang bawaan, kalian juga perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang bahaya yang biasa terjadi didaerah tersebut guna mencegah jikalau ada kejadian yang tak diinginkan, salah satunya seperti tersengat binatang laut. Berikut tipsnya jika kalian tersengat binatang laut: 1. Ubur-ubur Banyak spesies ubur-ubur di Indonesia, mulai yang tak menyengat hingga yang bisa menyebabkan kematian. Ikuti langkah-langkah berikut jika tersengat ubur-ubur: Tetap tenang Keluar dari air laut Hentikan sengatan Lepaskan tentakel menggunakan kartu hindari kontak langsung Basuh dengan cuka atau backing soda, jika tidak ada gunakan air laut Basuh dengan air hangat selama kurang lebih 20 menit Balut luka dengan perban Segera ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut Note!!! Hinda

Keindahan Pulau Cipir Yang Mempesona

Halo sahabat traveler! Bingung mau kemana weekend ini? Buat kalian yang sibuk dan tidak punya waktu banyak untuk berlibur, maka salah satu objek wisata ini sangat cocok menjadi bagi kamu semua. Dimana? Pulau Cipir pasti nya yang terletak di Kepulauan Seribu . Oh iya, Pulau Cipir juga dikenal dengan kata Pulau Khayangan lhoh. Untuk mengexplore tempat wisata ini hanya dibutuhkan satu hari saja dan kalian sudah bisa memanjakan diri dengan pemandangan yang eksotis mulai dari spot bagi pecinta fotography, gardu untuk melihat keseluruhan pulau dari ketinggian, serta sejarah yang tidak kalah menarik. Oh iya, jangan lupa untuk mengajak keluarga atau saudara ya guys, karena Pulau Cipir juga cocok dijadikan tempat quality time keluarga. Rute transportasi Transportasi menuju kesanapun tidak terlalu sulit, jika kalian naik busway, bisa turun di halte Rawabuaya, lalu dilanjutkan dengan menyambung mobil plat hitam ( mobil carry ) sampai di Dermaga Muara Kamal dengan biaya ongkos sebesar Rp8.000

Melihat Wajah Bandar Udara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Bandara Tersibuk kedua di Kalimantan

Bandara Syamsuddin Noor adalah salah satu bandara tersibuk kedua di Kalimantan setelah Bandara Sepinggan yang ada di Balikpapan Kalimantan Timur.   Bandara Syamsuddin Noor ini berada di kota Banjarmasin yakni Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan. Namun sama dengan Bandara-bandara lainya dimana Lokasi Bandara Ibu Kota Provinsi berada diluar Kota karena keterbatasan lahan dan juga menghindari pusat keramaian. Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor (Inggris: Syamsuddin Noor International Airport) (IATA: BDJ, ICAO: WAOO) letaknya ada di Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan atau 25 km sebelah tenggara dari pusat Kota Banjarmasin, kota terbesar di Kalimantan, dan terletak 10 kilometer selatan-barat dari pusat Kota Banjarbaru. Jujur saat saya menginjakan kaki dibandara ini sedikit terkejut mengingat ukuran bandaranya yang sangat kecil, sempit dan sudah cukup tua, hal ininterlihat dari beberapa bangunan yang terlihat usang. Bandara Sy