Langsung ke konten utama

5 Rekomendasi Wisata Ramah Lingkungan di Indonesia

Wisata ramah lingkungan adalah bentuk perjalanan yang mengutamakan pelestarian alam serta budaya lokal, tanpa mengesampingkan pengalaman wisata yang berkualitas. Dalam beberapa dekade terakhir, semakin banyak wisatawan yang memilih destinasi dengan dampak minimal terhadap lingkungan. Hal ini seiring dengan meningkatnya kepedulian global terhadap isu perubahan iklim dan keberlanjutan. Sustainable travel atau perjalanan berkelanjutan memungkinkan wisatawan untuk menikmati keindahan alam sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem di destinasi tersebut.

Lonjakan jumlah perjalanan wisata yang terus meningkat, dari sekitar 25 juta pada tahun 1950-an hingga mencapai miliaran pada abad ke-21. Ini membawa tantangan besar terhadap kelestarian lingkungan. Selain mengancam keberlanjutan alam, pariwisata massal dapat merusak situs bersejarah dan kearifan lokal. Untuk mengatasi hal ini, konsep sustainable travel muncul sebagai solusi dengan fokus pada pengelolaan destinasi secara bertanggung jawab, yang melibatkan perlindungan lingkungan, pengurangan limbah plastik, serta dukungan terhadap ekonomi lokal.

Indonesia dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah kini mulai mengedepankan pariwisata berkelanjutan sebagai pilar utama pembangunan pariwisata. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan, destinasi wisata di Indonesia semakin berfokus pada pengelolaan yang mendukung konservasi alam dan kesejahteraan masyarakat setempat. Wisatawan yang berkunjung ke destinasi seperti ini tidak hanya untuk menikmati keindahan alam, tetapi juga ikut berkontribusi dalam menjaga kelestariannya.

Sustainable Travel

Sudah tahu mana saja destinasi wisata ramah lingkungan di Indonesia? Berikut rekomendasinya dari laman resmi Kemenparekraf RI.

Taman Nasional Baluran, Jawa Timur

Taman Nasional Baluran menawarkan panorama savana yang mirip Afrika, sekaligus melestarikan ekosistem yang kaya dengan lebih dari 444 spesies tumbuhan dan 28 jenis mamalia. Sebagai destinasi wisata ramah lingkungan, Baluran memprioritaskan konservasi satwa seperti banteng dan rusa, serta 196 spesies burung yang menjadikan wilayah ini rumah mereka. Selain menjadi lokasi yang ideal untuk safari, pengunjung juga dapat melakukan birdwatching, bersepeda, hingga menikmati keindahan Gunung Baluran dan Pantai Bilik Sijile.

Dengan pengelolaan yang bertanggung jawab, Baluran berfungsi sebagai model sustainable travel di Indonesia. Konservasi ekosistem dan edukasi lingkungan menjadi prioritas utama, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Wisatawan dapat merasakan manfaat langsung dari ekowisata sembari berkontribusi pada pelestarian alam dan keberlanjutan kawasan ini.

Taman Nasional Ujung Kulon, Banten

Taman Nasional Ujung Kulon melindungi salah satu satwa paling langka di dunia, Badak Jawa. Destinasi ini mengembangkan sustainable travel dengan memadukan konservasi alam dan ekowisata. Pengunjung bisa menikmati berbagai aktivitas, seperti snorkeling di Pulau Peucang dan bermain kano di Pulau Pamanggangan, sambil mendukung pelestarian ekosistem alam. Keberlanjutan lingkungan dan keterlibatan masyarakat lokal menjadi inti dari pengelolaan kawasan ini.

Kontribusi wisatawan terhadap konservasi badak dan kelestarian hutan bakau sangat terasa. Ujung Kulon menunjukkan bagaimana pariwisata dapat mendukung konservasi secara nyata sambil tetap memberikan pengalaman wisata yang berkesan. Keharmonisan antara alam, manusia, dan wisata di kawasan ini menjadi contoh penting bagi destinasi lainnya di Indonesia.

Sangeh Monkey Forest, Bali

Sangeh Monkey Forest tidak hanya rumah bagi ratusan monyet ekor panjang, tetapi juga berbagai flora langka seperti pohon pule dan cempaka. Destinasi wisata ramah lingkungan ini melestarikan hutan seluas 10 hektar yang juga menjadi lokasi dua pura suci, Pura Melanting dan Pura Bukit Sari. Pengunjung bisa menikmati interaksi dengan satwa liar dan menjelajahi nilai-nilai budaya yang kuat di tengah keindahan alam Bali.

Sangeh adalah contoh nyata bagaimana sustainable travel dapat menggabungkan konservasi lingkungan dan pelestarian budaya. Kehadiran wisatawan mendukung pemeliharaan hutan dan ekosistem yang ada, sembari menjaga tradisi dan keyakinan lokal yang telah berakar di kawasan ini.

Punti Kayu, Palembang

Punti Kayu merupakan paru-paru hijau terbesar di Palembang, dengan luas sekitar 50 hektar yang didominasi oleh hutan pinus. Kawasan ini berfungsi sebagai destinasi wisata ramah lingkungan dengan fokus pada edukasi konservasi dan kegiatan yang melibatkan pelestarian alam. Pengunjung dapat berinteraksi dengan satwa seperti kera ekor panjang serta mengikuti program penanaman pohon untuk mendukung ekosistem lokal.

Destinasi ini menjadi model penting bagi wisata edukatif yang memperkenalkan konsep keberlanjutan lingkungan kepada publik, terutama anak-anak. Punti Kayu tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga mempromosikan kesadaran akan pentingnya menjaga hutan kota bagi generasi mendatang.

Umbul Ponggok, Klaten

Dari sumber irigasi sederhana, Umbul Ponggok berkembang menjadi destinasi sustainable travel dengan atraksi bawah airnya yang unik. Wisatawan dapat melakukan snorkeling dan menyelam di air jernih sambil berswafoto di bawah air. Umbul Ponggok dikelola oleh masyarakat lokal, dengan pendapatan tahunan mencapai Rp4 miliar, yang secara langsung meningkatkan kesejahteraan komunitas setempat.

Keberhasilan Umbul Ponggok menunjukkan bagaimana pengelolaan berbasis komunitas dapat menciptakan destinasi wisata yang ramah lingkungan sekaligus meningkatkan perekonomian daerah. Kombinasi antara pengelolaan air, ekowisata, dan pemberdayaan masyarakat membuat Umbul Ponggok menjadi contoh ekowisata yang berkelanjutan.

Sebagai wisatawan, kita memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian alam dan budaya di setiap destinasi yang kita kunjungi. Memilih wisata ramah lingkungan tidak hanya memberikan pengalaman berkesan, tetapi juga memastikan bahwa generasi mendatang masih dapat menikmati keindahan alam yang sama. Dengan mendukung sustainable travel, kita turut serta dalam menciptakan keseimbangan antara kebutuhan wisata dengan pelestarian lingkungan, memberdayakan masyarakat lokal, dan memastikan keberlanjutan pariwisata di masa depan.

Views: 17

Posting 5 Rekomendasi Wisata Ramah Lingkungan di Indonesia ditampilkan lebih awal di .



from https://ift.tt/lvizGaD
via IFTTT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Pertama Jika Tersengat Biota Laut

Meningkatnya minat wisatawan dalam negeri maupun mancanegara mengunjungi Indonesia juga berdampak terhadap meningkatnya pengunjung yang menelusuri keindahan biota laut Indonesia. Selain mempersiapkan barang bawaan, kalian juga perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang bahaya yang biasa terjadi didaerah tersebut guna mencegah jikalau ada kejadian yang tak diinginkan, salah satunya seperti tersengat binatang laut. Berikut tipsnya jika kalian tersengat binatang laut: 1. Ubur-ubur Banyak spesies ubur-ubur di Indonesia, mulai yang tak menyengat hingga yang bisa menyebabkan kematian. Ikuti langkah-langkah berikut jika tersengat ubur-ubur: Tetap tenang Keluar dari air laut Hentikan sengatan Lepaskan tentakel menggunakan kartu hindari kontak langsung Basuh dengan cuka atau backing soda, jika tidak ada gunakan air laut Basuh dengan air hangat selama kurang lebih 20 menit Balut luka dengan perban Segera ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut Note!!! Hinda

Keindahan Pulau Cipir Yang Mempesona

Halo sahabat traveler! Bingung mau kemana weekend ini? Buat kalian yang sibuk dan tidak punya waktu banyak untuk berlibur, maka salah satu objek wisata ini sangat cocok menjadi bagi kamu semua. Dimana? Pulau Cipir pasti nya yang terletak di Kepulauan Seribu . Oh iya, Pulau Cipir juga dikenal dengan kata Pulau Khayangan lhoh. Untuk mengexplore tempat wisata ini hanya dibutuhkan satu hari saja dan kalian sudah bisa memanjakan diri dengan pemandangan yang eksotis mulai dari spot bagi pecinta fotography, gardu untuk melihat keseluruhan pulau dari ketinggian, serta sejarah yang tidak kalah menarik. Oh iya, jangan lupa untuk mengajak keluarga atau saudara ya guys, karena Pulau Cipir juga cocok dijadikan tempat quality time keluarga. Rute transportasi Transportasi menuju kesanapun tidak terlalu sulit, jika kalian naik busway, bisa turun di halte Rawabuaya, lalu dilanjutkan dengan menyambung mobil plat hitam ( mobil carry ) sampai di Dermaga Muara Kamal dengan biaya ongkos sebesar Rp8.000

Melihat Wajah Bandar Udara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Bandara Tersibuk kedua di Kalimantan

Bandara Syamsuddin Noor adalah salah satu bandara tersibuk kedua di Kalimantan setelah Bandara Sepinggan yang ada di Balikpapan Kalimantan Timur.   Bandara Syamsuddin Noor ini berada di kota Banjarmasin yakni Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan. Namun sama dengan Bandara-bandara lainya dimana Lokasi Bandara Ibu Kota Provinsi berada diluar Kota karena keterbatasan lahan dan juga menghindari pusat keramaian. Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor (Inggris: Syamsuddin Noor International Airport) (IATA: BDJ, ICAO: WAOO) letaknya ada di Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan atau 25 km sebelah tenggara dari pusat Kota Banjarmasin, kota terbesar di Kalimantan, dan terletak 10 kilometer selatan-barat dari pusat Kota Banjarbaru. Jujur saat saya menginjakan kaki dibandara ini sedikit terkejut mengingat ukuran bandaranya yang sangat kecil, sempit dan sudah cukup tua, hal ininterlihat dari beberapa bangunan yang terlihat usang. Bandara Sy