Katanya dengan ngeblog kita bisa dapat penghasilan? Betul apa betul? Itu adalah hal kedua yang akan didapat jika website kalian memiliki kualitas yang sebanding.
Lhoh maksudnya gimana sih?
Jadi gini, jika konten diwebsite kalian berkualitas dan menjadi ranking pertama di google, maka penghasilan pun mengikuti. Nah, kalau kalian mau dapat penghasilan tapi gak tahu gimana cara bikin artikel yang berkualitas? Apa gak salah?
Di pembahasan kali ini, saya akan mengupas tuntas bagaimana cara membuat konten yang berkualitas serta beberapa poin praktis agar artikel kalian menjadi urutan nomor satu di google. Yuk simak hingga selesai.
1. Memilih Judul Yang Menarik Dan Mencerminkan Isi Dari Artikel
Di era sekarang, setiap orang mau nya praktis. Jika judulnya jelek, mereka akan berfikir kalau konten nya ikutan jelek, Itulah hal yang gak pernah bisa dihindari sampai sekarang.
So, jangan sampai deh artikel kalian kehilangan potensi dari para pembaca.
Coba kalian ingat kembali ketika mau melakukan pencarian di Google. Apa yang membuat kalian memilih dan membaca lebih lanjut dari salah satu website tersebut? Judulnya kan?
Nah, buatlah judul yang mampu mencerminkan artikel kalian secara keseluruhan. Tapi ada hal lain juga yang perlu diperhatikan, yaitu dibalik judul yang menarik harus sebanding lurus dengan isi dalam artikel. Seperti yang pernah saya alami saat sedang meng-searching sesuatu di google dan mendapat judul yang menarik tapi setelah dibuka isi artikel nya tidak sesuai dengan harapan. Kesel gak? Kesel dong. Maka dari itu, buatlah judul yang benar-benar sesuai dengan isi dari artikel kalian.
Jika judul nya sudah menarik, lalu artikel nya tidak menyesuaikan, otomatis para pembaca gak akan berlama-lama di artikel kalian. Lalu gimana cara nya agar para reader berlama-lama? Cus ke poin berikutnya.
2. Hindari Kalimat Baku Dan Basa-Basi Yang Panjang
Perlu diingat, artikel di website dan di sebuah buku itu beda. Di website, orang-orang ingin bergerak cepat dari website A ke website B.
Diatas adalah contoh ilustrasinya. Seperti huruf F kan? Pola ini diberi nama F-shaped pattern. Nah, sebagai pemilik artikel dari sebuah website, kita pasti mau jika para reader berlama-lama di website dan meminimalisir hal seperti atas.
So, salah satu kesalahan yang harus diperbaiki saat nulis di website sehingga membuat para reader ogah berlama-lama adalah saat kalian masih menerapkan teori bahasa baku, basa-basi berkepanjangan, serta masih mengikuti bahasa formal yang membuat para reader bosan.
Kutu website gak akan membaca artikel kalian kata per kata karena mereka hanya mengambil inti-intinya saja. Kunci yang perlu di terapkan agar para reader berlama-lama di artikel kalian adalah dengan menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah di mengerti, bolt dan underline kata yang menurut kalian penting, gunakan font yang jelas dan mudah dilihat, menghindari kata yang basa-basi, dan jangan lupa membahas topik hingga ke akar-akarnya (gak separo-paro).
Jika kalian masih ingat pelajaran Bahasa Indonesia yang mengatakan bahwa setiap paragraf sebaiknya terdiri dari minimal 5 kalimat dan harus mengandung sebuah ide pokok, maka jangan sampai hal tersebut kalian terapkan di artikel karena paragraf yang berisi terlalu banyak tulisan akan membuat mata lelah dan para reader meninggalkan artikel kalian.
Berikut ilustrasinya:
Lebih enak baca yang mana? Kiri atau kanan? Pasti yang kanan :P
3. Menerapkan Sistem Inverted Pyramid
Mau mulai nulis itu susah, ini adalah sebuat kalimat yang paling sering saya dengar.
Gimana kalimat awal nya? Kelanjutan nya gimana? Bagian ini perlu dibahas atau nga? Ini di delete aja apa gimana?
Maka dari itu, dari sekian banyak nya yang bingung ditahap awal, disini saya ingin membagikan metode yang biasa dipakai yaitu Inverted Pyramid atau biasa disebut dengan segitiga terbalik.
Kurang lebih seperti ini ilustrasi gambar nya:
Udah paham belum sampai disini? Jika belum, ok kita ulas sedikit lebih detail.
Bagian paling atas pyramid harus mengandung gambaran utama dan alasan kenapa para reader harus membaca artikel kalian lebih lanjut. Jadi di bagian awal harus ada suatu informasi berupa “manfaat” dan “rayuan” yang menarik agar para reader membaca terus kebawah. Lalu di tengah artikel kita jelaskan lagi lebih lanjut mengenai detailnya. Dan untuk yang paling bawah pyramid, kalian seperti memberikan kesimpulan dan re-statement untuk mendukung artikel kalian yang diatas.
So, sampai disini paham kan?
4. Artikel Berbobot Biasanya Panjang, Tapi Artikel Yang Panjang Belum Tentu Berbobot
Setelah tahu sistem nya, sekarang kita harus ngerti juga soal bobot didalam artikel yang merupakan salah satu faktor utama enak dibaca atau engga nya sebuah artikel.
Logika nya gini, semakin banyak bobot dalam sebuah artikel, maka para reader semakin puas. Masuk akal gak statement barusan? Masuk akal dong.
Menurut kalian, ketika membaca sebuah artikel, enak mana baca 1 artikel dengan informasi yang komplit atau baca 10 artikel yang isinya separo udah gitu gantung? Jawabanya pasti enakkan yang pertama kan?
Jadi intinya adalah bukan seberapa panjang sebuah artikel melainkan bobotnya.
Trus gimana dong caranya agar artikel kita berbobot?
Perlu diingat satu hal, yang bisa membahas topik hingga ke akar-akar nya adalah seorang penulis yang memahami betul materi tersebut. Nah, opsi kedua agar artikel kalian terlihat berbobot adalah ketika kalian mau nulis sebuah topik yang belum kalian kuasai, maka kalian harus rajin meluangkan banyak waktu untuk membaca artikel lain yang sejenis, sehingga banyak informasi-informasi penting yang bisa kalian saring dari beberapa referensi.
Bukan hanya itu, apabila informasi di artikel kalian berupa paduan, maka dipastikan isinya harus benar-benar bisa memandu para reader dan bukan hanya sebagai bacaan semata. Artikel yang berupa panduan harus bisa menjadi pegangan untuk pembaca, karena salah satu alasan mereka membaca artikel tersebut adalah karena mereka ingin melakukan sesuatu yang berhubungan dengan hal itu.
Jadi, kalau topik yang kalian ambil itu sempit, maka artikelnya yang disampaikan juga pendek. Lain hal jika topik yang kalian ambil itu lebar, maka artikel yang dihasilkan pun panjang. So, jangan memaksakan artikel kalian harus panjang tapi tidak berbobot karena dalam sekejap para reader akan meninggalkan artikel kalian.
5. Memahami Karakter Para Reader
Beda pembahasan, beda juga peminatnya.
Maksud nya gimana sih?
Jadi gini, dalam sebuah penulisan diartikel, kalian gak usah pusingin soal EYD yang disempurnakan seperti yang dipelajari disekolah. Yang perlu kalian pusingin itu gimana caranya agar artikel kalian enak dibaca sesuai dengan karakter para reader.
Nah, apabila pembaca diartikel kalian mayoritas anak muda, maka kalian harus menggunakan gaya bahasa yang lebih santai. Apabila gaya bahasa kalian kaku, maka para reader yang mayoritasnya anak muda akan merasa aneh bahkan bosan.
So, saya rasa penjelasan diatas udah cukup jelaskan?
Untuk dapat melihat demografi dari pembaca, kalian dapat menggunakan Google Analytics (Audience > Demographics > Overview).
Berikut contohnya:
6. Perhatikan SEO Atau Human-Friendly?
Kalau baca di situs lain, katanya supaya website kita banyak yang baca, maka artikelnya harus dioptimasi oleh
mesin pencari atau SEO?
Jangan salah dulu nih, sekarang sebagian besar orang udah beralih dari SEO dan mulai dengan Human-Friendly.
Duh, apalagi nih?
Ok saya jelasin lebih detail.
Sekarang itu di google bisa menentukan peringkat sebuah artikel dari berapa lama nya orang membaca artikel kalian, dan seberapa banyak direkomendasikan kepada orang lain tanpa harus membuka artikel lainnya. Inilah yang disebut dengan Human-Friendly.
Ini sekilas gambarannya:
Apa sampai disini masing bingung? Jika iya, yuk baca lagi sampai kebawah.
Ini adalah ciri artikel yang menerapkan sistem Human-Friendly:
- Jumlah karakter dalam artikel gak dibatasi, bisa lebih panjang atau bahkan lebih pendek.
- Tidak memperhatikan kata kunci karena kekuatan artikel akan lebih mementingkan isi dari keseluruhan konten.
- Kaidah penulisan lebih mementingkan kepentingan pembaca dan biasanya lebih asyik dibaca karena konten disajikan dengan nyaman, mengurangi coretan keyword yang kadang mengganggu suasana para reader.
Dan ini dengan sistem SEO:
- Jumlah karakter dalam konten biasanya dibatasi sekitar 400-500 kata.
- Memiliki keyword di judul, paragraf pertama, paragraf terakhir
- Konten dalam artikel seringkali banyak ditandai dengan keyword tertentu yang dicoret, dibolt, diunderline, atau dicetak miring.
Ini salah satu contohnya:
Sekarang kalau difikir pakai logika, apa dengan menggunakan banyak bold, underline, dan keyword tertentu bisa membuat artikel kalian menjadi lebih menarik? Lalu apakah saat kita menggunakan keyword berulang-ulang akan membuat artikel lebih menarik juga? Ada juga para reader akan keganggu saat membaca artikel kalian.
So, gunakan tanda bold (garis tebal), underline (garis bawah), dan italic (garis miring) seperlunya aja dengan tetap memperhatikan segi kenyamanan para reader.
Saya rasa, saat ini algoritma terbaru Google sudah cukup pintar untuk mendeteksi kualitas dari setiap artikel yang ada. Justru kalian harus lebih hati-hati dan teliti lagi gaes. Percaya deh, jika artikel kalian sudah berbobot dan berkualitas, maka keyword-keyword yang ingin di optimasi akan masuk dengan sendirinya melalui tulisan kalian.
Bukan begitu?
7. Menyebarkan Backlink
Ada yang tahu gak apa itu backlink?
Backlink juga masuk dalam salah satu faktor yang mempengaruhi sebuah artikel untuk mendapatkan rangking pertama di Google.
Kok bisa? Ok sekarang kita bahas satu persatu.
Backlink terdiri dari dua kata yaitu back dan link. Back yang memiliki arti “kembali atau tautan balik”, dan link “sebuah situs atau jaringan”. Jadi kalau di satukan maka akan mendapatkan sebuah pengertian yaitu sesuatu yang akan mengarah langsung kedalam blog atau website itu sendiri. Sebagai contoh : link blog si “A” berada di blog si “B”, begitu juga sebaliknya. Itulah yang disebut dengan backlink.
Backlink bisa kalian taruh dimana aja, salah satunya dengan cara yang paling instan adalah memberikan komentar di kolam komen pada website lain dan diusahakan konten artikel kalian saling berkaitan. Hal yang diharapkan disitu adalah agar orang tersebut mengklik link yang kalian taruh dan langsung menuju website kalian. Cara praktis lain yang bisa dilakukan adalah dengan bertukar link, carilah teman atau orang yang mempunyai website untuk bertukar link dengan kalian.
So, faktor ini sangatlah berpengaruh untuk meningkatkan jumlah pengunjung diwebsite kalian.
8. Manfaatkan Media Ke Dalam Artikel
Semakin berbobotnya artikel dalam sebuah website, maka semakin besar pula Google dapat mendeteksi artikel tersebut sebagai salah satu artikel yang berkualitas.
So, jika konten kalian sudah berbobot, maka hal penting yang jangan sampai lupa untuk ditambahkan adalah dengan memanfaatkan media untuk memperlengkap konten dalam artikel seperti gambar, video, ataupun maps.
Karena dengan ada nya media pendukung, secara otomatis akan membuat para reader dimanjakan bukan hanya dengan tulisan yang informatif tetapi juga kaya akan visualisasi.
Berdasarkan Quicksprout.com, konten dengan disertai gambar dibaca 94% lebih banyak daripada konten tanpa gambar. Dan menurut Neomam.com, perbandingan antara kecepatan membaca konten visual dibanding tulisan seperti sepersepuluh detik vs satu menit.
Amazing!
9. Menggunakan Permalink Pendek Yang Fokus Ke Keyword Utama
Agak berbeda dengan judul artikel pada sebuah website, permalink yang bagus tidak disarankan full dengan keyword, melainkan yang pendek dan mudah dideteksi oleh search engine.
Salah satu contohnya:
Judul: 15 Cara Ampuh menulis artikel SEO friendly yang Belum Anda Tahu!
Permalink asli : /15-cara-ampuh-menulis-artikel-seo-friendly-yang-belum-anda-tahu.html
Permalink yang bagus untuk SEO : /cara-menulis-artikel-seo-friendly.html
Disini banyak banget yang melakukan sebaliknya. Yaitu dengan menggunakan permalink yang begitu panjang dengan harapan lebih banyak keyword yang masuk.
Tapi kenyataannya apa yang terjadi?
Keyword utama akan lebih susah bersaing karena dalam peraturan SEO, permalink (include dengan url domain) sebaiknya tidak lebih dari 90 karakter.
Berikut adalah cara merubah permalink:
10. Saatnya Mencari Para Reader
Banyak penulis dalam sebuah artikel yang merasa setelah menekan tombol “publish” maka tugasnya sudah selesai.
Jangan salah dulu gaes. Karena dihari yang sama akan banyak, bahkan hingga jutaan artikel lain yang diterbitkan. So, artikel kalian akan ketiban-tiban bahkan sulit ditemukan.
Perlu diingat, konten yang berkualitas tidak akan ditinggalkan begitu saja, melainkan harus di distribusikan atau dipromosikan ke orang lain. Kalian perlu tahu, website yang udah sukses sekalipun masih secara konsisten mempromosikan kontennya.
Pakai logika aja, jika gak ada orang yang membaca, maka Google gak akan tahu kualitas dari sebuah artikel sehingga mempengaruhi rangking atau peringkat di google.
Ini adalah beberapa tips praktis dan paling mudah dipraktek kan untuk memasarkan sebuah artikel:
- Share link ke jejaring sosial dan situs komunitas (forum).
- Memasang tombol share di setiap artikel untuk mempermudah para reader sharing artikel.
- Informasikan ke akun media sosial.
See you next tips & trik!
Referensi by http://ift.tt/2uruwqs
from Backpacker Jakarta http://ift.tt/2hDIrEX
via IFTTT
Komentar
Posting Komentar