Langsung ke konten utama

Sejarah Unik Uang Pecahan 1000 Rupiah, Pulau Maitara Dan Tidore, Ternate

Bila kalian mencermati pada lembaran uang kertas Rp1000, maka akan ditemui lukisan pemandangan spektakuler dari Pulau Tidore dan Pulau Maitara.

Tentunya hal Ini merupakan suatu gambaran, begitu pentingnya keberadaan kedua pulau ini diantara ribuan pulau yang ada dalam wilayah Nusantara.

Foto by Pergimulu.com

Bagaimana tidak? Ini bukan semata keindahan alamnya yang luar biasa, akan tetapi pulau ini juga memiliki budaya dan catatan sejarah yang menarik untuk kalian diketahui.

Ok, sekarang kita ulas satu persatu kedua pulau ini.

Baca juga : Inilah Jadwal Kapal Pelni Ternate dan harga tiketnya ke semua kota

Lanskap Pulau Maitara (kiri) dan Pulau Tidore (kanan) dilihat dari Desa Fitu, Ternate Selatan, Maluku Utara (Foto by Widodo)

Pesona Pulau Maitara

Yang pertama Pulau Maitara, memiliki luas kurang lebih 206 hektar, pulau ini dikelilingi oleh pantai yang bersih dan berpasir putih serta airnya yang biru jernih.

Hal ini terbukti terlihatnya ikan-ikan kecil yang berenang bebas selain itu pemandangan disekitar pantai pun sangat alami karena belum tercemar sampah atau polusi udara. Jadi, jangan heran jika sepanjang mata memandang, kalian tidak akan menemukan sampah.

Di samping panorama alam yang menawan, Pulau Maitara juga memiliki sejarah pada masa kolonial.

Alasan utama mengapa Pulau Maitara tertera pada uang lembaran seribu rupiah adalah karena bangsa Portugis pertama kali menginjakkan kaki di pulau ini dan alasan kedua adalah karena pulau ini menjadi batas dua kesultanan, yaitu Kesultanan Ternate dan Kesultanan Tidore.

Menjelang sore, pemandangan dipulau ini terlihat semakin indah, langit terbentang jelas dan udara sejuk. Pancaran indahnya sinar laut dipastikan akan memanjakan mata kalian.

Nah, sekarang lanjut mengenai Pulau Tidore.

Pulau Tidore dan Keindahanya

Pulau Tidore
Pulau Tidore

Pulau ini merupakan gunung berapi Kei Marubu yang sudah tidur selama ratusan tahun, beda dengan saudaranya Gunung Gamalama yang masih aktif hingga saat ini. Pantainya sendiri masih bersih dan dilindungi oleh hutan bakau.

Sudah dikenal sejak berabad-abad silam, Pulau Tidore bila dilihat dalam peta dunia nyaris tidak terlihat, hanya tampak berupa sebuah titik, tetapi dalam sejarah telah tercatat jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia dan telah eksis sebagai sebuah kerajaan yang diakui dimancanegara.

Namun kemasyhuran Tidore mulai pudar seiring dengan berkembangnya Ternate sebagai pusat perdagangan di wilayah Maluku Utara, bahkan sempat menjadi ibu kota provinsi sebelum dipindahkan ke Sofifi yang notabene masuk dalam wilayah Kota Tidore dan Kepulauan.

Saat ini Tidore hanyalah sebuah wilayah administratif yang beribu kota di Soa Siu yang terletak di pantai timur, dengan wilayah seluruh Pulau Tidore ditambah sebagian Halmahera di wilayah Sofifi yang sekarang menjadi pusat pemerintahan Provinsi Maluku Utara.

Kondisi Soa Siu maupun Sofifi jauh lebih sepi dibandingkan dengan Ternate yang menjadi simpul distribusi perdagangan dan transportasi wilayah Maluku Utara.

Pulau di Tidore bisa dikatakan masih berbentuk karang, walaupun begitu, air lautnya masih sangat jernih dan biru.

Dari pinggir, kalian bisa melihat ikan berwarna-warni yang berenang. Ada juga gerombolan-gerombolan ikan yang memesona. Saat siang hari, lautnya memancarkan cahaya matahari seperti lampu kelap-kelip. Malam harinya, cahaya rembulan bagaikan selimut raksasa ikut menyelimuti pulau ini.

Matahari terbenam di antara pulau Maitara (Foto by Pena Gunadarma)

Oh iya,  disini tidak ada tempat yang menyewakan alat selam atau snorkeling, so kalian harus menyiapkan nya sendiri.

Untuk menikmati pulau Tidore dan singgah di Pulau Maitara, kalian bisa naik transportasi laut yaitu speed boat yang merupakan transportasi utama antar kedua pulau tersebut selain Kapal Feri dan Perahu Motor Kayu.

Namun sebelum itu, untuk mengabadikan moment pemandangan Pulau Maitara dan Pulau Tidore seperti gambar pada uang seribu rupiah dapat dilakukan dari Desa Ngade di Pulau Ternate.

Lain Maitara, lain pula pulau Tidore. Pulau Maitara merupakan bagian dari wilayah administrasi kota Tidore Kepulauan yang terletak di sebelah Barat Laut Pulau Tidore dan Pulau Tidore terletak di kelurahan Rum, Tidore Utara.

Tunggu apalagi? Yuk bidik moment terbaikmu disini!

Referensi by https://ift.tt/I9iUr3M; https://ift.tt/ZPfO2rK; https://ksmtour.com/

Views: 5516

Posting Sejarah Unik Uang Pecahan 1000 Rupiah, Pulau Maitara Dan Tidore, Ternate ditampilkan lebih awal di .



from https://ift.tt/mSFHTgM
via IFTTT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Pertama Jika Tersengat Biota Laut

Meningkatnya minat wisatawan dalam negeri maupun mancanegara mengunjungi Indonesia juga berdampak terhadap meningkatnya pengunjung yang menelusuri keindahan biota laut Indonesia. Selain mempersiapkan barang bawaan, kalian juga perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang bahaya yang biasa terjadi didaerah tersebut guna mencegah jikalau ada kejadian yang tak diinginkan, salah satunya seperti tersengat binatang laut. Berikut tipsnya jika kalian tersengat binatang laut: 1. Ubur-ubur Banyak spesies ubur-ubur di Indonesia, mulai yang tak menyengat hingga yang bisa menyebabkan kematian. Ikuti langkah-langkah berikut jika tersengat ubur-ubur: Tetap tenang Keluar dari air laut Hentikan sengatan Lepaskan tentakel menggunakan kartu hindari kontak langsung Basuh dengan cuka atau backing soda, jika tidak ada gunakan air laut Basuh dengan air hangat selama kurang lebih 20 menit Balut luka dengan perban Segera ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut Note!!! Hinda

Keindahan Pulau Cipir Yang Mempesona

Halo sahabat traveler! Bingung mau kemana weekend ini? Buat kalian yang sibuk dan tidak punya waktu banyak untuk berlibur, maka salah satu objek wisata ini sangat cocok menjadi bagi kamu semua. Dimana? Pulau Cipir pasti nya yang terletak di Kepulauan Seribu . Oh iya, Pulau Cipir juga dikenal dengan kata Pulau Khayangan lhoh. Untuk mengexplore tempat wisata ini hanya dibutuhkan satu hari saja dan kalian sudah bisa memanjakan diri dengan pemandangan yang eksotis mulai dari spot bagi pecinta fotography, gardu untuk melihat keseluruhan pulau dari ketinggian, serta sejarah yang tidak kalah menarik. Oh iya, jangan lupa untuk mengajak keluarga atau saudara ya guys, karena Pulau Cipir juga cocok dijadikan tempat quality time keluarga. Rute transportasi Transportasi menuju kesanapun tidak terlalu sulit, jika kalian naik busway, bisa turun di halte Rawabuaya, lalu dilanjutkan dengan menyambung mobil plat hitam ( mobil carry ) sampai di Dermaga Muara Kamal dengan biaya ongkos sebesar Rp8.000

Melihat Wajah Bandar Udara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Bandara Tersibuk kedua di Kalimantan

Bandara Syamsuddin Noor adalah salah satu bandara tersibuk kedua di Kalimantan setelah Bandara Sepinggan yang ada di Balikpapan Kalimantan Timur.   Bandara Syamsuddin Noor ini berada di kota Banjarmasin yakni Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan. Namun sama dengan Bandara-bandara lainya dimana Lokasi Bandara Ibu Kota Provinsi berada diluar Kota karena keterbatasan lahan dan juga menghindari pusat keramaian. Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor (Inggris: Syamsuddin Noor International Airport) (IATA: BDJ, ICAO: WAOO) letaknya ada di Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan atau 25 km sebelah tenggara dari pusat Kota Banjarmasin, kota terbesar di Kalimantan, dan terletak 10 kilometer selatan-barat dari pusat Kota Banjarbaru. Jujur saat saya menginjakan kaki dibandara ini sedikit terkejut mengingat ukuran bandaranya yang sangat kecil, sempit dan sudah cukup tua, hal ininterlihat dari beberapa bangunan yang terlihat usang. Bandara Sy