Langsung ke konten utama

Review Kopi Oey Candra Naya, Glodok, Jakarta

Pernah mendengar Gedung Candra Yana di daerah Green Central City ?

Tepat nya di Jl. Gajah Mada No. 188, Jakarta Barat ini berada di tengah tengah bangunan tinggi menjulang (lhoh maksud nya gimana?) kiri, kanan, depan dan belakang gedung ini diapit oleh bangunan yang tinggi, bahkan yang lebih menarik adalah, dibelakang gedung Candra Naya terdapat tempat hunian yang membuat gedung ini menjadi incaran para peminat fotografi.

Untuk datang kesini, kalian bisa masuk melalui Hotel Novotel, setelah itu, disisi kanan bangunan akan langsung terlihat Gedung Candra Naya yang sudah menunggu kehadiran para pengunjung.

Setelah kalian masuk, disisi kiri terdapat papan bertuliskan “Kopi Oey” dengan huruf Tionghoa. Kedai Kopi Oey ini memiliki konsep oriental. Bukan hanya konsep kedai kopi nya yang oriental, melainkan bangunan utama gedung Candra Naya juga memiliki khas bangunan Tionghoa dengan ditopang struktur rangka atap yang disebut Tou-Kung.

Ok, sebelum kita bahas mengenai Kopi Oey, terlebih dahulu kita akan mereview sedikit sejarah dari bangunan Candra Yana ini. Cusss simak sebentar…

Gedung Candra Yana dibangun oleh Khouw Tian Sek, diperkirakan pada tahun kelinci 1807 untuk menyambut kelahiran puteranya pada tahun 1808. Nama Candra Naya pada tahun kelinci saat itu berasal dari lukisan dengan tulisan memakai karakter Han yang berarti “Pada musim gugur di tahun kelinci”. Pada dinding disisi kanan gedung ini terdapat tulisan yang berisi sejarah Candra Naya, sedangkan tulisan pada dinding sisi kiri menceritakan sosok Mayor yaitu Khouw Kim An, pemilik dan penghuni awal bangunan ini.

Khouw Kim An lahir di Batavia pada 5 Juni 1879. Ia fasih berbahasa Belanda meskipun di didik di sekolah Hokkien. Khouw Kim An menjadi salah satu pendiri Tiong Hwa Hwe Kwan, Jakarta yang berdiri pada tahun 1900. Pada 1905 Khouw Kim An diberi pangkat letnan oleh Belanda, dan tiga tahun kemudian ia dipromosi menjadi kapten, dan naik pangkat lagi menjadi mayor pada 1910. Karena itulah Candra Naya dulu disebut sebagai Rumah Mayor.

Gedung Candra Yana juga pernah digunakan untuk beberapa kegiatan yaitu :

  1. Pada tahun 1946, berdirilah Sin Ming Hui ( Perkumpulan Sinar Baru ) dan menyewa gedung ini sebagai pusat kegiatan mereka yaitu klinik cikal bakal RS Sumber Waras. Di tempat ini juga diselenggarakan kompetisi bukutangkis pertama yang diadakan PBSI, kompetisi bilyar dan angkat berat pertama di Jakarta, serta sebagai tempat belajar kung fu.
  2. Gedung ini juga pernah digunakan Sin Ming Hui sebagai gedung SD, SMP, SMA. Para fotografer juga pernah menggunakannya sebagai tempat berkumpul. Pada 1965, Sin Ming Hui berganti nama menjadi “Perkoempoelan Sosial Tjandra Naja”.
  3. Bukan hanya itu, pada tahun tahun 1960-an hingga 1970-an Candra Naya pernah menjadi tempat pesta pernikahan kaum kelas atas

Gedung Candra Naya ini sempat terlantar sebelum dibeli oleh Modern Group pada tahun 1992, membuat gedung ini kini dikepung bangunan dan hotel di depannya. Dan pada tahun 2003, gedung ini ditolak untuk di relokasi kan ke TMII oleh Gubernur DKI Sutiyoso, sehingga sampai dengan saat ini Candra Naya menjadi bagian heritage di kompleks hunian dan komersial terpadu Green Central City (GCC).

Syukurlah sampai dengan saat ini Gedung Candra Naya telah menjadi Cagar Budaya, sehingga jejak sejarahnya terjaga dengan baik, meskipun terjepit di tengah bangunan.

Nah, begitulah sedikit review mengenai sejarah bangunan Candra Naya, sekarang cuss kita bahas mengenai harga dan nuansa di Kopi Oey berikut ini :

Kopi Oey terletak tepat disamping gedung Candra Yana. Untuk menikmati kopi ini terdapat 2 tempat yaitu Indoor dan Outdoor yang ditemani dengan gantungan lampion di langit langit sehingga membuat nuansa oriental sangat terasa.

Untuk dekorasi indoor nya sendiri terdapat kandang burung dilangit langit ruangannya, dan fasilitas yang berikan selain nuansa oriental adalah Televisi, AC, Toilet bahkan Colokan Listrik serta Pegawai yang sangat ramah apabila kita baru pertama kali kesana dan ingin menanyakan mengenai menu recommended dan lain sebagainya.

Untuk harga kisaran makanan dan minuman ini mulai dari Rp 20.000,- hingga Rp 50.000,- dan menurut saya pribadi tempat nongkrong ini cocok untuk kalangan anak muda serta orang tua bahkan anak anak untuk berfoto foto dengan nuansa oriental.

Nah, begitulah hasil review saya kali ini, dan tunggu untuk review saya berikutnya! :)

Author : @febe_shinta



from Backpacker Jakarta http://ift.tt/2sioPKs
via IFTTT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Pertama Jika Tersengat Biota Laut

Meningkatnya minat wisatawan dalam negeri maupun mancanegara mengunjungi Indonesia juga berdampak terhadap meningkatnya pengunjung yang menelusuri keindahan biota laut Indonesia. Selain mempersiapkan barang bawaan, kalian juga perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang bahaya yang biasa terjadi didaerah tersebut guna mencegah jikalau ada kejadian yang tak diinginkan, salah satunya seperti tersengat binatang laut. Berikut tipsnya jika kalian tersengat binatang laut: 1. Ubur-ubur Banyak spesies ubur-ubur di Indonesia, mulai yang tak menyengat hingga yang bisa menyebabkan kematian. Ikuti langkah-langkah berikut jika tersengat ubur-ubur: Tetap tenang Keluar dari air laut Hentikan sengatan Lepaskan tentakel menggunakan kartu hindari kontak langsung Basuh dengan cuka atau backing soda, jika tidak ada gunakan air laut Basuh dengan air hangat selama kurang lebih 20 menit Balut luka dengan perban Segera ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut Note!!! Hinda

Keindahan Pulau Cipir Yang Mempesona

Halo sahabat traveler! Bingung mau kemana weekend ini? Buat kalian yang sibuk dan tidak punya waktu banyak untuk berlibur, maka salah satu objek wisata ini sangat cocok menjadi bagi kamu semua. Dimana? Pulau Cipir pasti nya yang terletak di Kepulauan Seribu . Oh iya, Pulau Cipir juga dikenal dengan kata Pulau Khayangan lhoh. Untuk mengexplore tempat wisata ini hanya dibutuhkan satu hari saja dan kalian sudah bisa memanjakan diri dengan pemandangan yang eksotis mulai dari spot bagi pecinta fotography, gardu untuk melihat keseluruhan pulau dari ketinggian, serta sejarah yang tidak kalah menarik. Oh iya, jangan lupa untuk mengajak keluarga atau saudara ya guys, karena Pulau Cipir juga cocok dijadikan tempat quality time keluarga. Rute transportasi Transportasi menuju kesanapun tidak terlalu sulit, jika kalian naik busway, bisa turun di halte Rawabuaya, lalu dilanjutkan dengan menyambung mobil plat hitam ( mobil carry ) sampai di Dermaga Muara Kamal dengan biaya ongkos sebesar Rp8.000

Melihat Wajah Bandar Udara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Bandara Tersibuk kedua di Kalimantan

Bandara Syamsuddin Noor adalah salah satu bandara tersibuk kedua di Kalimantan setelah Bandara Sepinggan yang ada di Balikpapan Kalimantan Timur.   Bandara Syamsuddin Noor ini berada di kota Banjarmasin yakni Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan. Namun sama dengan Bandara-bandara lainya dimana Lokasi Bandara Ibu Kota Provinsi berada diluar Kota karena keterbatasan lahan dan juga menghindari pusat keramaian. Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor (Inggris: Syamsuddin Noor International Airport) (IATA: BDJ, ICAO: WAOO) letaknya ada di Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan atau 25 km sebelah tenggara dari pusat Kota Banjarmasin, kota terbesar di Kalimantan, dan terletak 10 kilometer selatan-barat dari pusat Kota Banjarbaru. Jujur saat saya menginjakan kaki dibandara ini sedikit terkejut mengingat ukuran bandaranya yang sangat kecil, sempit dan sudah cukup tua, hal ininterlihat dari beberapa bangunan yang terlihat usang. Bandara Sy