Hai, panggil aku Anna. Ini adalah ceritaku. Jika kau mau baca, silakan dibaca. Jika kau tak suka baca, cukup lewatkan saja. Ini adalah cerita pendek yang tidak tau dibuat untuk apa dan untuk siapa. Yang jelas, semoga cerita ini bisa menjadi tanda bahwa aku dan perasaan itu pernah ada.
————————————————————————————————————————————————————————————————————————-
Setelah hampir 2 tahun ngerasain trauma mendalam. Jatuh bangun sakit dan semua jenis luka ku telan mentah-mentah. Akhirnya aku sampai dititik dimana aku bisa membuka hati dan mencintai laki-laki lagi.
Perasaan yang tumbuh tanpa bisa ku cegah. Bahkan sampai detik ini aku masih belum bisa percaya, sebesar itu ternyata rasa sayangku untuknya. Sampai-sampai aku tidak bisa menjawab apa yang menjadi alasanku sehingga bisa jatuh cinta pada sosoknya yang hangat. Yang jelas, aku mencintai dia untuk kemarin, hari ini dan tidak tau sampai kapan akan berakhir.
Dia adalah sosok laki-laki yang sederhana. Dia tidak sempurna. Tapi bagiku, dia sosok yang sangat istimewa dan tidak ada kurangnya. Sampai akhirnya, aku seperti memiliki sungai kasih sayang yang tidak ada habisnya.
Ini adalah bulan ke 6 dimana perasaan ini tumbuh sejak bulan agustus lalu. Rasanya aku ingin selalu menjalani hari-hari bersamanya, sebab bertemu dengannya, energiku bisa bertambah ratusan kali lipat. Rasanya, aku tidak ingin jauh darinya.
Tapi aku siapa ?
Saat ini aku seperti sedang berjalan diatas pecahan kaca. Yang setiap langkahnya hanya akan menuai luka.
Aku rindu sekali.
Tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa.
Kondisinya sekarang sudah berbeda.
Aku sudah tidak ada dihatinya. Aku perlahan terhapus dari hidupnya. Kuakui aku salah langkah. Semua yang kulakukan berujung menjadi kesalahan yang membuatnya kecewa padaku. Aku benci diriku yang bodoh. Diriku yang tidak bisa mengontrol perasaanku sendiri.
Dia pergi.
Meninggalkanku. Disaat aku sudah menjatuhkan seluruh hidupku untuknya.
3 bulan lalu, aku ada di fase dimana aku percaya bahwa bahagia itu ada. Sebab dirinya hadir menjadi penerang hidupku yang gelap. Aku yang buta, seketika bisa melihat hidupku penuh warna. Sebesar itu pengaruh dia pada hidup seorang anak sepertiku. Aku bahagia sekali. Di kala itu.
Tapi lagi-lagi aku adalah sosok wanita bodoh yang selalu salah dalam bertindak. Ternyata bahagiaku fana dan sementara.
Aku rindu dirinya.
Boleh aku menangis Tuhan ?
Bolehkah aku mengeluh ? Kenapa aku persulit langkahku untuk bahagia bersama orang yang kucintai. Padahal aku tidak pernah mengabaikanMu. Lalu dimana keadilan itu ada?
Sampai kapan aku harus tenggelam dalam luka yang semakin dalam ?
Tidak cukup kah kau mengujiku Tuhan ? Kau ambil semua orang-orang yang kusayangi.
Lalu untuk apa aku diciptakan jika hanya kesakitan yang kurasakan ?
Aku salah apa Tuhan ?
Umpatku pada Tuhanku.
Aku lemah. Lagi-lagi rasa sakit itu muncul. Kepala ku sakit, perutku melilit. Ternyata gerdku kumat. Ia selalu muncul setiap kali pikiranku kacau. Aku benci sekali diriku yang lemah ini.
Dan untukmu,
Berbahagialah sayang sebab bahagiaku ada saat aku bisa melihat senyum yang muncul diwajahmu. Melihatmu sehat dan tertawa adalah suatu hal yang melegakan untukku. Aku ingin pergi. Tapi sebelum aku pergi, izinkan aku memastikan bahwa kau dalam keadaan baik-baik saja. Itulah kenapa aku selalu ingin jadi orang yang berguna untukmu. Sebab aku tak ingin menjadi beban di hidupmu. Kurelakan perasaanku dan kukorbankan semua yang ada pada diriku jika itu bisa membuatmu bahagia. Aku tidak apa-apa. Aku akan berusaha agar tetap baik-baik saja meskipun aku mungkin ada dititik dimana perasaanku berhenti dikamu.
Entahlah.
Sepertinya tugasku sudah selesai. Mungkin kau tidak akan mendengarku pamit. Ya, aku akan pergi perlahan. Sebab aku tidak sanggup jika tidak denganmu. Bagiku jika tidak denganmu, lebih baik tidak sama sekali. Maka, jika kita tak bisa bersama. lebih baik aku yang hilang. I love you more than you ever think.
Hits: 0
Posting Sebuah Tanda Bahwa Aku Pernah Ada. ditampilkan lebih awal di Backpacker Jakarta.
from Backpacker Jakarta https://ift.tt/JQPeuTC
via IFTTT
Komentar
Posting Komentar