Langsung ke konten utama

Liputan Kelas Diskusi OGUN ROANDS TO EVEREST

“Setiap orang mempunyai Everestnya –masing masing” , salah satu kata yang cukup tersirat dari penyampaian kang Ogun pada acara kelas diskusi ORTE (OGUN GOES TO EVEREST) di warung Bedjo, Tebet Jaksel (22/7/2017) beberapa minggu lalu yang juga dihadiri selain member BPJ juga ada beberapa perwakilan komunitas ain seperti Pendaki Kusut, Berbagi Nasi, Pendaki Tangguh,KPG, Backpacker Sharecost serta media dari beritapersatuan.com. . Pria kelahiran 1958 ini mempunyai nama lengkap Muhammad Gunawan , salah satu anggota WANADRI yang turut serta mengukir cerita perjalanan alam Indonesia, juga salah satu pendaki dalam tim EVEREST INDONESIA pertama kali pada tahun 1997 silam bersama KOPASSUS, tentu sudah tidak asing namanya bagi teman – teman penggiat kegiatan alam bebas.


Dalam acara kelas diskusi ORTE, kang Ogun memaparkan keinginanya mengapa menuju Everest, tidak dipungkiri hal ini pasti membuat tanya setiap yang mengenalnya jika dikaitkan dengan Kanker Nasofaring (kanker yang terjadi pada belakang hidung dan juga belakang langit langit tenggorokan) yang dialami semenjak tahun 2015. Bersama Dokter Iqbal sebagai pemandu medis dan Tim, Kang Ogun menyiapkan semuanya, dimulai dari melakukan pendakian ke beberapa gunung di Indonesia, seperti Merbabu, Semeru, Gede, Bukit Hitam, Arjuno, serta Yala Peak (5520 mdpl) dan Naya Kang Peak (5844 mdpl)yang merupakan jenis gunung es dilakukan sebagai training sebelum menuju Everest.


Ini menarik perhatian, mengapa saat kondisi tertentu kang Ogun ingin ke Everest? Apa hubungnnya?jika mengamati yang beliau jelaskan, kang Ogun sudah pernah ke Everest 2 Kali, namun cita – cita untuk menuju puncak dunia tersebut belum tersampaikan, pernah dimana keadaaanya yang hanya berjarak 200 meter dari puncak Everest diurungkan karena datangnya badai, sehingga membuat tim saat itu harus turun termasuk kang Ogun.

Tentunya kang Ogun sudah memiliki banyak pengalaman disetiap kegiatan alam yang dilakukannya, terlebih saat pendakian gunung, pada kelas diskusi ini kang Ogun mengisyaratkan bahwa penyakit, seharusnya tak menghalangi seseorang untuk melakukan aktivitas khususnya pada hobi, selama masih ada kesempatan dan juga berusaha serta tidak menyerah. Hal ini pun berkaitan dengan apa yang dipaparkan dokter Iqbal. Awal pertemuan mereka pada tahun 2015, bukan dengan cuma – cuma dokter Iqbal mendukung kang Ogun, namun selama mendampingi kang Ogun, ia mengukur dan menganalisa perkembangan kesehatan kang Ogun, baik pada masa terapi hingga kini melakukan training ke gunung – gunung, yang hasilnya memberikan kemajuan, sehingga secara tidak langsung memberikan motivasi bagi kang Ogun.

Menurut dokter Iqbal, penyakit atau hal – hal yang akan didapati ketika melakukan pendakian, akan terjadi pada siapapun, bukan soal jam terbang pendakian atau pengalamannya yang sudah melakukan beberapa kali pendakian, namun segala sesuatunya harus dipersiapkan baik untuk pendakian maupun penanganan masalah yang ditemui ketika mendaki.


Pengalaman – pengalaman kang Ogun dimuat dalam buku yang berjudul “Ogun Cancer Survivor Menggapai Dunia” yang ditulis oleh Zhibir, salah satu Anggota WANADRI. Diskusi ORTE ini mendapat respon yang positif terutama bagi kalangan pendaki, dimana survive menjadi hal yang perlu dimiliki setiap orang untuk bertahap hidup dalam kondisi tertentu dan juga tetap semangat menjalani kehidupan.

 



from Backpacker Jakarta http://ift.tt/2uoBYGV
via IFTTT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Pertama Jika Tersengat Biota Laut

Meningkatnya minat wisatawan dalam negeri maupun mancanegara mengunjungi Indonesia juga berdampak terhadap meningkatnya pengunjung yang menelusuri keindahan biota laut Indonesia. Selain mempersiapkan barang bawaan, kalian juga perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang bahaya yang biasa terjadi didaerah tersebut guna mencegah jikalau ada kejadian yang tak diinginkan, salah satunya seperti tersengat binatang laut. Berikut tipsnya jika kalian tersengat binatang laut: 1. Ubur-ubur Banyak spesies ubur-ubur di Indonesia, mulai yang tak menyengat hingga yang bisa menyebabkan kematian. Ikuti langkah-langkah berikut jika tersengat ubur-ubur: Tetap tenang Keluar dari air laut Hentikan sengatan Lepaskan tentakel menggunakan kartu hindari kontak langsung Basuh dengan cuka atau backing soda, jika tidak ada gunakan air laut Basuh dengan air hangat selama kurang lebih 20 menit Balut luka dengan perban Segera ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut Note!!! Hinda...

2nd Anniversary Perayaan Ulang Tahun dan Santunan Anak Yatim Backpacker Jakarta #17 di Anyer

Hai pembaca setia…. Backpaker Jakarta#17 merupakan salah satu dari sekian banyak grup yang ada di BPJ. Backpacker Jakarta #17 sendiri mempunyai nama beken nih yaitu JUBELS. Nah gak berasa banget kalo BPJ #17 sudah menginjakkan umurnya yang kedua tahun. Dengan ada nya ulang tahun ini, kami sangat senang dan selalu antusias untuk membuat acara yang meriah dan berkesan untuk semua member di BPJ#17 . Sebelum iitu, kenalin dulu nih admin grup BPJ #17 yang disebut sebagai Pak RT dan Bu RT. Ini dia admin Kesayangan Jubels Pak RT Mahesa Bayu Biru dan Bu RT Wina Tobing. Dan akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu datang juga. Tepat di tanggal 3-4 Februari 2018, Jubels merayakan ulang tahunnya yang ke-2 di Anyer dan diikuti lebih dari 50 membernya horeee! Kali ini Jubels gak hanya merayakan aja, disini juga kami berbagi rejeki(santunan) untuk adik-adik yatim piatu di dekat wilayah sekitar villa. Di tanggal 3 februari hari Sabtu jam 05.00 kami berkumpul di sekre Backpacker Jakarta tercinta yang ...

Megahnya Bandara Supadio Pontianak, Bandara Tersibuk ke 3 di Kalimantan

Bandar Udara Internasional Supadio adalah salah satu bandara Internasional yang ada di kota Pontianak Kalimantan Barat. Bandara kebanggaan warga Kalbar ini merupakan salah satu bandara besar, modern dan canggih di Indoneaia mengingat aktifitas dibandara ini sudah terintegrasi dengan sistem seperti chekcin sendiri, print cekin dan Pada saat pemeriksaan Tiket. Bandara Supadiosebelumnya bernama Bandar Udara Sei Durian atau Bandar Udara Sungai Durian dan lokasinya berada di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Indonesia. Jika dari pusat Kota Pontianak jaraknya sekitar 17 km atau bisa ditempuh dalam waktu 30 menit saja. Bandar Udara Internasional Supadio luasnya mencapai 528 ha dan dikelola oleh PT. Angkasa Pura II. Saat saya pertama kali mendarat di Bandara ini rasa kagum akan interior, fasilitas yang modern hingga fasilitas yang lengkap sudah dirasakan. Bandara ini cukup besar dan menurut saya bisa juga dibilang salah satu bandara terbesar dan termodern kedua dikalimantan setelah ...