Langsung ke konten utama

Vihara Avalokitesvara Graha Menjadi Vihara Terbesar Di Asia Tenggara

Tempat wisata religi rekomendasi dari kami yang selayaknya dan patut untuk Anda kunjungi kali ini salah satunya adalah Vihara Avalokitesvara Graha yang berada di Kabupaten Bintan.

Kota Tanjung Pinang di pulau Bintan, merupakan salah satu daerah dengan komunitas warga keturunan Tionghoa terbanyak di Indonesia, komunitas ini hidup rukun dan damai dengan penduduk asli dan suku pendatang lainnya seperti Minang, Jawa, dll. Bukti sejarah keberadaan komunitas Tionghoa di kota Tanjung Pinang yang sudah mencapai ratusan tahun adalah dengan adanya sebuah vihara Akar yang terdapat di desa Senggarang dan banyak lagi vihara-vihara lain yang menjadi saksi keberadaan etnis Tionghoa dan sebagai indikasi sebagai sebuah komunitas yang besar di pulau Bintan, dan komunitas terbesar terletak di kota Tanjung Pinang. Hal ini di tandai banyaknya terdapat vihara baik di dalam kota maupun luar kota.

Vihara Avalokitesvara Graha merupakan salah satu vihara Buddha di Tanjungpinang, kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Indonesia. Vihara ini disebut-sebut sebagai Vihara terbesar se-Asia Tenggara. Vihara ini dibangun oleh sebuah yayasan komunitas Tionghoa di Tanjung Pinang untuk dijadikan sebagai tempat memperdalam ilmu agama, berguru dan belajar para bhiksu, sangha, dan guru baik yang datang dari daerah lokal maupun dari luar negeri seperti Tiongkok, Singapura, dan Malaysia.

Vihara Avalokitesvara Graha berada kurang lebih 14 km dari pusat kota Tanjung Pinang. Vihara ini terletak di Kelurahan Air Raja di sebelah kiri Jalan WR Supratman, jalur lintas Tanjung Pinang-Tanjung Uban, Batu 14. Pintu gerbang yang megah dan menjulang tinggi menjadi ciri khas dari vihara ini, dengan buah patung singa menyambut para pengunjung untuk memasuki area vihara ini. Sepanjang jalan masuk, pengunjung akan disuguhi taman yang luas yang ditumbuhi beraneka ragam tumbuhan salah satunya yaitu pohon buah naga.

Vihara Avalokitesvara Graha diresmikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia pada bulan Juni 2009. Vihara yang digunakan sebagai tempat ibadah bagi warga keturunan Tionghoa ini juga biasa dijadikan tempat berkunjung bagi wisatawan asing dari Malaysia, Singapura, maupun Thailand. Beberapa wisatawan berpendapat, jika mengunjungi vihara ini, maka sudah tidak lagi terasa berada di Indonesia, namun terasa sudah berada di negara-negara Asia Timur, khususnya Tiongkok. Selain sebagai tempat beribadah bagi warga keturunan Tionghoa, vihara ini juga dijadikan tempat memperdalam ilmu agama.

Disamping berfungsi sebagai tempat ibadah, Vihara ini juga menjadi salah satu destinasi wajib wisatawan yang datang ke Pulau Bintan. Selain bangunan yang megah dan kebun kebun serta taman yang tertata indah, Patung Dewi Kuan Yin di dalam bangunan vihara juga menjadi daya tarik bagi pelancong. Wisatawan di perbolehkan untuk masuk ke dalam vihara setelah terlebih dahulu melepas alas kaki di luar bagunan utama, berfoto di dalam bangunan utama di perbolehkan, namun ada baiknya rekan rekan menanyakan kepada petugas setempat area mana saja yang di perbolehkan untuk pengunjung, dan tetap menjaga sopan santun selama berada di tempat ibadah tersebut.

Patung Dewi Kuan Yin Phu Sha dalam posisi duduk ini telah di nobatkan Museum Rekor Indonesia (MURI) menjadi patung Dewi Kuan Yin terbesar yang ada di dalam ruangan. Tinggi patung itu mencapai 16,8 meter, terbuat dari tembaga dengan berat 40 ton, dan berlapis emas 22 karat. Dalam vihara ini, juga ditambahkan hiasan-hiasan dinding dan patung dewa-dewi setinggi kurang lebih 3,5 – 4 meter yang berdiri sejajar di kiri dan kanan ruangan menghadap patung Dewi Kuan Yin Phu Sha ditambah lagi suasana hening di dalam vihara yang jauh dari keramaian.



from Backpacker Jakarta http://ift.tt/2uxpqgD
via IFTTT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Pertama Jika Tersengat Biota Laut

Meningkatnya minat wisatawan dalam negeri maupun mancanegara mengunjungi Indonesia juga berdampak terhadap meningkatnya pengunjung yang menelusuri keindahan biota laut Indonesia. Selain mempersiapkan barang bawaan, kalian juga perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang bahaya yang biasa terjadi didaerah tersebut guna mencegah jikalau ada kejadian yang tak diinginkan, salah satunya seperti tersengat binatang laut. Berikut tipsnya jika kalian tersengat binatang laut: 1. Ubur-ubur Banyak spesies ubur-ubur di Indonesia, mulai yang tak menyengat hingga yang bisa menyebabkan kematian. Ikuti langkah-langkah berikut jika tersengat ubur-ubur: Tetap tenang Keluar dari air laut Hentikan sengatan Lepaskan tentakel menggunakan kartu hindari kontak langsung Basuh dengan cuka atau backing soda, jika tidak ada gunakan air laut Basuh dengan air hangat selama kurang lebih 20 menit Balut luka dengan perban Segera ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut Note!!! Hinda...

2nd Anniversary Perayaan Ulang Tahun dan Santunan Anak Yatim Backpacker Jakarta #17 di Anyer

Hai pembaca setia…. Backpaker Jakarta#17 merupakan salah satu dari sekian banyak grup yang ada di BPJ. Backpacker Jakarta #17 sendiri mempunyai nama beken nih yaitu JUBELS. Nah gak berasa banget kalo BPJ #17 sudah menginjakkan umurnya yang kedua tahun. Dengan ada nya ulang tahun ini, kami sangat senang dan selalu antusias untuk membuat acara yang meriah dan berkesan untuk semua member di BPJ#17 . Sebelum iitu, kenalin dulu nih admin grup BPJ #17 yang disebut sebagai Pak RT dan Bu RT. Ini dia admin Kesayangan Jubels Pak RT Mahesa Bayu Biru dan Bu RT Wina Tobing. Dan akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu datang juga. Tepat di tanggal 3-4 Februari 2018, Jubels merayakan ulang tahunnya yang ke-2 di Anyer dan diikuti lebih dari 50 membernya horeee! Kali ini Jubels gak hanya merayakan aja, disini juga kami berbagi rejeki(santunan) untuk adik-adik yatim piatu di dekat wilayah sekitar villa. Di tanggal 3 februari hari Sabtu jam 05.00 kami berkumpul di sekre Backpacker Jakarta tercinta yang ...

Liputan Trip Pendakian Gunung Via Selo Merbabu Part #4

Ini bukan tentang menggapai sesuatu menuju puncak. Tapi tentang bagaimana proses melaluinya bersama sama. Ya, begitulah slogan untuk pendakian gunung merbabu part #4 Backpacker Jakarta kali ini. Tepat nya pada tanggal 14 sampai 16 Juli 2017 dengan sharing cost sebesar Rp 325.157,-/orang, pendakian inipun terlaksana dengan meeting point di Sekretariat Backpacker Jakarta pukul 21.00. Pendakian kali ini digawangi oleh Cahyadi Arif @cahyadiarf dan Ramdhan @ramdhan19 dan di ikuti oleh 27 peserta lainnya dan bukan hanya itu, kesuksesan pendakian juga dibantu oleh tim backup yakni Amiral Arif, Inu dan Mamet. Nah, sebelum masuk lebih detail lagi, cus yuk kita cari tahu dulu mengenai gunung merbabu itu ada dimana sih ? atau ada berapa jalur disana ? Tentang Gunung Merbabu terletak di Jawa tengah dengan ketinggian 3.142mdpl dan puncak tertingginya yakni Kenteng Songo. Gunung Merbabu berasal dari kata “meru” yang berarti gunung dan “babu” yang berarti wanita. Gunung ini merupakan salah satu...