Langsung ke konten utama

Mengulik Sejarah Orang Sampan, Riau

Suku Laut adalah suku yang berada di pesisir sepanjang kepulauan Riau. Beberapa sejarah mencatat bahwa suku Laut ini terbentuk dari lima periode kekuasaan. yakni masa Batin (kepala klan), Kesultanan Melaka-Johor dan Riau-Lingga, Belanda (1911—42), Jepang (1942—45), dan Republik Indonesia (1949 sampai sekarang) (Chou, 2003:25). Adapun yang mengatakan bahwa suku Laut ini asalnya adalah para perompak yang memiliki pengaruh kuat pada masa kerajaan Sriwijaya, Kesultanan Malaka dan Kesultanan Johor.

Suku Laut kadang disebut Orang Sampan karena awalnya memang berumah sampan. Belakangan baru menetap di pesisir berumah panggung menjorok ke laut. Dan selalu menyenangkan berkenalan dengan suku suku asli, macam mereka Dari Kijang, kami sengaja mampir ke Desa Air Kelubi, Kecamatan Bintan Pesisir, masih bagian Pulau Bintan. Di sini bermukim 40 KK Suku Laut. Pak Ata dari Dae, Pulau Lingga, bercerita, 1983 ia pindah ke sini sampai beranak tujuh, bercucu banyak. Mencukupi kebutuhan harian dengan memancing, merawai pari, hiu, kerapu sunu dengan pompong, perahu, sampan apolo. Suku Laut mulai mulai berkumpul sejak 1980-an dan Depsos membina mulai 1992.

  1. Sistem Religi

Keberadaan suku Laut dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu dan pengaruh ajaran Islam yang menyebar lewat lautan dan perdagangan. Sistem kepercayaan yang dianut oleh suku Laut sendiri masih keprecayaan Animisme, meskipun sebagian yang lain memeluk agama Islam dan itu pun masih bercampur dengan kepercayaan nenek moyang.

  1. Sistem organisasi kemasyarakatan dan politik

Mereka hidup dan berbudaya selama berabad-abad tahun diatas lautan . Mereka lahir , kawin dan mati di lautan . Laut adalah bagian dari kehidupan mereka . Namun, kehidupan itu membuat mereka menjadi krisis identitas . Mereka sering masuk ke wilayah Malaysia dan menikah dengan suku laut yang ada disana,maka kewarganegaraan mereka patut dipertanyakan . Mereka seperti tidak peduli dengan kehidupan politik. Tidak penting bagi mereka menjadi orang Indonesia atau Malaysia . Cukup panggil mereka ‘ orang laut ‘.

  1. Sistem Pengetahuan

Saat pemerintah mencoba memasukan pendidikan pada anak suku Laut, ini menjadi kerja keras para pengajar. Pasalnya sopan santun yang terbentuk di suku Laut menjadi hal yang pertama kali mesti dibenhi, baru kemudian berhitung dan lainnya.

  1. Mata pencaharian

Sebagian besar mata pencaharian masyarakat suku Laut adalah nelayan. Hampir semua orang di suku Laut melakukan aktivitas yang berkaitan dengan laut, baik nelayan, memancing, dan lainnya. Bahkan kebiasaan warga suku Laut pada malam hari adalah memancing.Warga suku Laut mempercayai bahwa memancing pada tengah malam akan mendapatkan ikan lebih mudah, mereka memancing hanya menggunakan perahu sederhana(getek) dan tombak. Jika mereka tidak mendapatkan ikan mereka tidak boleh pulang dan terpaksa harus tidur dalam getek tanpa selimut(sekadarnya).

  1. Sistem Teknologi dan Peralatan

Suku Laut adalah suku yang sulit berakulutrasi, sehingga pengetahuan yang mereka dapatkan adalah apa yang mereka pelajari di laut. Jangan bicara soal mesin-mesin canggih, hanya getek dan tombak sebagai alat yang digunakan dalam menangkap ikan

  1. Bahasa dan Literatur

Suku Laut sendiri dipengaruhi kuat oleh bahasa Melayu. Bahkan suku Laut sendiri lebih fasih menggunakan bahasa Melayu mereka dibandingkan bahasa Indonesia. Hal ini juga disebabkan oleh interaksi masyarakat suku Laut yang lebih sering bersua dengan orang-orang Melayu. Hidup berpindah-pindah juga menjadi salah satu faktor penggunaan bahasa Indonesia yang tidak lancer.

Di jaman yang sudah modern seperti sekarang ternyata masih banyak suku yang tidak terpengaruh besar contohnya suku laut . Mereka masih mempertahankan kebudayaan mereka seperti melakukan aktifitasnya diatas perahu . Dalam kehidupannya sehari hari pun mereka masih menggunakan alat-alat tradisional tidak menggunakan alat-alat yang sudah modern.



from Backpacker Jakarta http://ift.tt/2uPd7rr
via IFTTT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Pertama Jika Tersengat Biota Laut

Meningkatnya minat wisatawan dalam negeri maupun mancanegara mengunjungi Indonesia juga berdampak terhadap meningkatnya pengunjung yang menelusuri keindahan biota laut Indonesia. Selain mempersiapkan barang bawaan, kalian juga perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang bahaya yang biasa terjadi didaerah tersebut guna mencegah jikalau ada kejadian yang tak diinginkan, salah satunya seperti tersengat binatang laut. Berikut tipsnya jika kalian tersengat binatang laut: 1. Ubur-ubur Banyak spesies ubur-ubur di Indonesia, mulai yang tak menyengat hingga yang bisa menyebabkan kematian. Ikuti langkah-langkah berikut jika tersengat ubur-ubur: Tetap tenang Keluar dari air laut Hentikan sengatan Lepaskan tentakel menggunakan kartu hindari kontak langsung Basuh dengan cuka atau backing soda, jika tidak ada gunakan air laut Basuh dengan air hangat selama kurang lebih 20 menit Balut luka dengan perban Segera ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut Note!!! Hinda...

2nd Anniversary Perayaan Ulang Tahun dan Santunan Anak Yatim Backpacker Jakarta #17 di Anyer

Hai pembaca setia…. Backpaker Jakarta#17 merupakan salah satu dari sekian banyak grup yang ada di BPJ. Backpacker Jakarta #17 sendiri mempunyai nama beken nih yaitu JUBELS. Nah gak berasa banget kalo BPJ #17 sudah menginjakkan umurnya yang kedua tahun. Dengan ada nya ulang tahun ini, kami sangat senang dan selalu antusias untuk membuat acara yang meriah dan berkesan untuk semua member di BPJ#17 . Sebelum iitu, kenalin dulu nih admin grup BPJ #17 yang disebut sebagai Pak RT dan Bu RT. Ini dia admin Kesayangan Jubels Pak RT Mahesa Bayu Biru dan Bu RT Wina Tobing. Dan akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu datang juga. Tepat di tanggal 3-4 Februari 2018, Jubels merayakan ulang tahunnya yang ke-2 di Anyer dan diikuti lebih dari 50 membernya horeee! Kali ini Jubels gak hanya merayakan aja, disini juga kami berbagi rejeki(santunan) untuk adik-adik yatim piatu di dekat wilayah sekitar villa. Di tanggal 3 februari hari Sabtu jam 05.00 kami berkumpul di sekre Backpacker Jakarta tercinta yang ...

Liputan Trip Pendakian Gunung Via Selo Merbabu Part #4

Ini bukan tentang menggapai sesuatu menuju puncak. Tapi tentang bagaimana proses melaluinya bersama sama. Ya, begitulah slogan untuk pendakian gunung merbabu part #4 Backpacker Jakarta kali ini. Tepat nya pada tanggal 14 sampai 16 Juli 2017 dengan sharing cost sebesar Rp 325.157,-/orang, pendakian inipun terlaksana dengan meeting point di Sekretariat Backpacker Jakarta pukul 21.00. Pendakian kali ini digawangi oleh Cahyadi Arif @cahyadiarf dan Ramdhan @ramdhan19 dan di ikuti oleh 27 peserta lainnya dan bukan hanya itu, kesuksesan pendakian juga dibantu oleh tim backup yakni Amiral Arif, Inu dan Mamet. Nah, sebelum masuk lebih detail lagi, cus yuk kita cari tahu dulu mengenai gunung merbabu itu ada dimana sih ? atau ada berapa jalur disana ? Tentang Gunung Merbabu terletak di Jawa tengah dengan ketinggian 3.142mdpl dan puncak tertingginya yakni Kenteng Songo. Gunung Merbabu berasal dari kata “meru” yang berarti gunung dan “babu” yang berarti wanita. Gunung ini merupakan salah satu...