Langsung ke konten utama

Desa Adat Ratenggaro : Perpaduan Nilai Adat & Mistis Yang Eksotis

Sumba! Sebuah pulau yang selalu membuatku terkagum-kagum akan kekayaan dan keindahan alamnya. Tapi kali ini bukan itu yang akan kubicarakan, melainkan Desa Adatnya yang membuatku seperti kembali ke zaman megalithikum. Sebut saja Desa Ratenggaro.

Desa Adat Yang Kaya Nilai Mistis
Photo by journal.momotrip.co.id

Desa Ratenggaro merupakan desa yang memiliki ciri khas berupa jajaran rumah adat yang menarik untuk dikunjungi. Letaknya berada di wilayah Desa Umbu Ngedo, Kecamatan Kodi Bangedo, dan masuk kedalam kawasan Sumba Barat Daya yang juga memiliki Pasola sebagai ikon budayanya.

By the way, aku sendiri mengetahui desa ini setelah melihat video klip salah satu band indie favoritku yang kebetulan mengambil syuting di lokasi tersebut. Dan sejak saat itu, aku semakin mengagumi Tanah Sumba.

Oke gengs, balik lagi ke Desa Adat Ratenggaro. Salah satu keistimewaan dari desa ini adalah karena Ratenggaro akan membawamu seperti kembali lagi ke lorong waktu sekitar 4.500 tahun lalu. Dimana disini masih terdapat kuburan batu tua di sekitarnya.

Kuburan Batu Tua Nan Unik
Foto by Galeri Indonesia Kaya

For your information, Ratenggaro sendiri berasal dari kata “Rate” yang berarti kuburan , & “Garo” yang berarti orang-orang Garo. Konon dahulu kala, saat masih maraknya perang antar suku, suku dari orang yang sekarang menduduki desa ini berhasil merebut wilayah desa orang-orang Garo. Konteks pada saat itu adalah suku yang kalah perang akan dibunuh dan dikubur ditempat itu juga. That’s why desa ini memiliki arti “Kuburan Orang-orang Garo”. Hiiiiiii sereeeem ~

Foto by @omedbpj

Anyway, di desa ini terdapat 304 buah kuburan batu. Dan 3 diantaranya memiliki bentuk unik yang terletak di pinggiran laut. Selain itu, bentuk pahatan dan ukurannya menyerupai meja datar berukuran besar yang terlihat sangat kokoh walau dihantam angin kencang dari arah laut.

Rumah Adat Yang Menarik
Trip Overland Sumba Backpacker Jakarta

Menariknya lagi, Desa Adat Ratenggaro memiliki keunikan pada rumah adatnya yang disebut Uma Kelada. Uma Kelada memiliki ciri khas berupa menara menjulang tinggi mencapai 15-20 meter. Atapnya berbahan dasar jerami dan tinggi rendah atapnya didasarkan atas status sosial mereka. Bangunannya berbentuk seperti rumah panggung yang terdiri dari 4 tingkat dengan fungsi yang berbeda.

Foto by @omedbpj

Tingkat paling bawah digunakan sebagai tempat hewan peliharaan. Tingkat kedua diisi oleh pemilik rumahnya tinggal. Dan di atasnya adalah tempat untuk menyimpan hasil panen. Kemudian di atas tempat memasak terdapat sebuah kotak yang digunakan sebagai tempat menyimpan benda keramat. Sedangkan tingkat teratas adalah tempat untuk meletakkan tanduk kerbau sebagai simbol kemuliaan.

Desa Yang Kaya Akan Nilai Adat
Foto by Galeri Indonesia Kaya

Hem, sekilas memang mirip seperi rumah orang Flores dan Toraja ya. Dimana dirumahnya terdapat rahang babi dan tanduk kerbau menggantung sebagai simbol bahwa pemilik rumah tersebut pernah melaksanakan upacara adat.

Foto by Galeri Indonesia Kaya

Diluar itu semua, Ratenggaro juga termasuk Desa Adat yang masih memegang teguh melestarikan adat dan tradisi peninggalan leluhurnya loh gengs. Hal ini terbukti karena masyarakatnya masih menganut tradisi Marapu, sama seperti kampung-kampung di Kabupaten Sumba Barat Daya pada umumnya,

Aktivitas, Akses, dan Waktu Berkunjung
Foto by @omedbpj

Yap, jadi begitulah sedikit gambaran dari Desa Adat Ratenggaro. Sebuah desa yang masih memiliki nilai mistis namun tetap terlihat eksotis. So, nggak ada salahnya kamu memasukkan destinasi ini ke dalam bucket listmu. Karena selain dapat mengenal adat dan budayanya, kamu juga bisa sambil main kuda dan belajar menenun dengan masyarakatnya. Atau mungkin hanya sekedar melihat-lihat karya seni dan alat musiknya.

Foto by journal.momotrip.co.id

Nah, untuk kamu yang ingin kesini, datanglah menjelang sore hari. Dan dapatkan matahari berwarna jingga mengantar senja. Sedangkan transportasinya kamu bisa menyewa kendaraan dari Tambolaka yang berjarak sekitar 56 km ke lokasi Desa Ratenggaro dengan kondisi jalan beraspal yang cukup mulus. Atau kalau nggak mau ribet, kamu bisa mengikuti Trip Overland Sumba nya Backpacker Jakarta. Selamat menjejakkan kaki ke Tanah Sumba !

Referensi : Galeri Indonesia Kaya
Author    : @rizkyamalia

Hits: 1405

Posting Desa Adat Ratenggaro : Perpaduan Nilai Adat & Mistis Yang Eksotis ditampilkan lebih awal di Backpacker Jakarta.



from Backpacker Jakarta https://ift.tt/TNcjJbE
via IFTTT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Pertama Jika Tersengat Biota Laut

Meningkatnya minat wisatawan dalam negeri maupun mancanegara mengunjungi Indonesia juga berdampak terhadap meningkatnya pengunjung yang menelusuri keindahan biota laut Indonesia. Selain mempersiapkan barang bawaan, kalian juga perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang bahaya yang biasa terjadi didaerah tersebut guna mencegah jikalau ada kejadian yang tak diinginkan, salah satunya seperti tersengat binatang laut. Berikut tipsnya jika kalian tersengat binatang laut: 1. Ubur-ubur Banyak spesies ubur-ubur di Indonesia, mulai yang tak menyengat hingga yang bisa menyebabkan kematian. Ikuti langkah-langkah berikut jika tersengat ubur-ubur: Tetap tenang Keluar dari air laut Hentikan sengatan Lepaskan tentakel menggunakan kartu hindari kontak langsung Basuh dengan cuka atau backing soda, jika tidak ada gunakan air laut Basuh dengan air hangat selama kurang lebih 20 menit Balut luka dengan perban Segera ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut Note!!! Hinda

Keindahan Pulau Cipir Yang Mempesona

Halo sahabat traveler! Bingung mau kemana weekend ini? Buat kalian yang sibuk dan tidak punya waktu banyak untuk berlibur, maka salah satu objek wisata ini sangat cocok menjadi bagi kamu semua. Dimana? Pulau Cipir pasti nya yang terletak di Kepulauan Seribu . Oh iya, Pulau Cipir juga dikenal dengan kata Pulau Khayangan lhoh. Untuk mengexplore tempat wisata ini hanya dibutuhkan satu hari saja dan kalian sudah bisa memanjakan diri dengan pemandangan yang eksotis mulai dari spot bagi pecinta fotography, gardu untuk melihat keseluruhan pulau dari ketinggian, serta sejarah yang tidak kalah menarik. Oh iya, jangan lupa untuk mengajak keluarga atau saudara ya guys, karena Pulau Cipir juga cocok dijadikan tempat quality time keluarga. Rute transportasi Transportasi menuju kesanapun tidak terlalu sulit, jika kalian naik busway, bisa turun di halte Rawabuaya, lalu dilanjutkan dengan menyambung mobil plat hitam ( mobil carry ) sampai di Dermaga Muara Kamal dengan biaya ongkos sebesar Rp8.000

Melihat Wajah Bandar Udara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Bandara Tersibuk kedua di Kalimantan

Bandara Syamsuddin Noor adalah salah satu bandara tersibuk kedua di Kalimantan setelah Bandara Sepinggan yang ada di Balikpapan Kalimantan Timur.   Bandara Syamsuddin Noor ini berada di kota Banjarmasin yakni Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan. Namun sama dengan Bandara-bandara lainya dimana Lokasi Bandara Ibu Kota Provinsi berada diluar Kota karena keterbatasan lahan dan juga menghindari pusat keramaian. Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor (Inggris: Syamsuddin Noor International Airport) (IATA: BDJ, ICAO: WAOO) letaknya ada di Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan atau 25 km sebelah tenggara dari pusat Kota Banjarmasin, kota terbesar di Kalimantan, dan terletak 10 kilometer selatan-barat dari pusat Kota Banjarbaru. Jujur saat saya menginjakan kaki dibandara ini sedikit terkejut mengingat ukuran bandaranya yang sangat kecil, sempit dan sudah cukup tua, hal ininterlihat dari beberapa bangunan yang terlihat usang. Bandara Sy